JAKARTA, Lingkar.co – Vaksinasi Covid-19 masih jauh dari target untuk mencapai “Herd Immunity” atau kekebalan kelompok.
Dari target sasaran, hingga Minggu (8/8/2021) pukul 12.00 WIB, baru 50.497.940 orang yang menerima vaksin, dari target 208.265.720 orang.
Artinya, hingga pekan pertama Agustus 2021, masih ada 157.767.780 orang Indonesia, yang belum dapat vaksin.
Padahal, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menargetkan, Indonesia mencapai kekebalan kelompok, pada Agustus atau paling lambat September 2021.
Harapan Kepala Negara seakan susah terwujud. Faktanya, target vaksinasi masih jauh dari harapan.
Perlindungan dari vaksin merupakan cara efektif mencapai kekebalan kelompok. Hal itu bisa tercapai jika paling tidak 80 persen dari populasi telah vaksin.
Melihat realita tersebut, pemerintah pun mengubah target, dari kekebalan kelompok, menjadi pengendalian pandemi.
Menteri Koordintor Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest), Luhut B Pandjaitan, juga mengakui sulitnya mencapai target kekebalan kelompok, karena terkendala efikasi vaksin.
“Herd immunity ini sulit tercapai karena efikasi vaksin tidak ada yang 100 persen,” ujarnya, dalam laporan strategi pengendalian Covid-19, melalui kanal YouTube Setpers, Senin (2/8/2021).
Namun, tak lama berselang, Koordinator PPKM Jawa-Bali itu, menargetkan kekebalan kelompok terbentuk September 2021.
Pemerintah menargetkan September, pandemi bisa terkendali, dengan indikator angka reproduksi bisa mencapai 0,9, dan angka vaksinasi mencapai 75 persen.
Namun, apabila merujuk data vaksinasi hingga pekan pertama Agustus 2021, target tersebut seakan sulit tercapai. Meski tetap berharap.
BERIKUT UPDATE PERKEMBANGAN VAKSINASI
Pemerintah mencatat, hingga Minggu (8/8/2021) pukul 12.00 WIB, sebanyak 50.497.940 orang telah menerima vaksin pertama.
“Jumlah itu, setara dengan 24 persen dari sasaran vaksinasi sebanyak 208.265.720 orang,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate.
Sedangkan, penerima vaksinasi kedua sebanyak 23.777.323 orang atau 11,4 persen dari target sasaran.
“Kemudian dari 50 juta orang itu, 23,7 juta orang sudah mendapatkan vaksinasi penuh atau dosis kedua, setara dengan 11,4 persen,” ujarnya, Minggu (8/8/2021).
Dia menambahkan, pemerintah terus menggalakkan percepatan vaksinasi. Berkolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat, seperti swasta dan komunitas.
Sementara, vaksinasi kelompok lansia mencapai 22,8 persen untuk vaksin dosis pertama.
Untuk kelompok lain seperti Nakes dan petugas publik telah mencapai 100 persen untuk vaksinasi dosis pertama.
“Bahkan untuk nakes sudah 99,6 persen untuk dosis kedua, data per 8 Agustus 2021 pukul 12.00 WIB,” kata Johnny.
Dan saat ini kata dia, khusus para nakes sedang menjalani pemberian dosis ketiga atau vaksin Booster.
“Dan saat ini sedang dilaksanakan dosis ketiga untuk nakes sebagai upaya melindungi mereka yang sedang berjuang melawan pandemi,” kata Johnny.
Untuk kelompok masyarakat rentan dan umum, lebih dari 15 juta orang atau 10,7 persen, telah vaksinasi dosis pertama.
“Sedangkan kelompok remaja (12-17 tahun), sudah 8,8 persen atau 2,3 juta dari sasaran vaksinasi kelompok tersebut yang telah vaksin dosis pertama,” kata Johnny.
MEMPERCEPAT VAKSINASI KEPADA MASYARAKAT
Pada rapat terbatas evaluasi perkembangan dan tindak lanjut PPKM level 4, Sabtu (7/8/2021) malam, Presiden Jokowi, menyebut vaksinasi kunci penanganan Covid-19.
Untuk itu, Presiden Jokowi, meminta semua pihak mendukung vaksinasi Covid-19 nasional.
Ia juga meminta para kepala daerah untuk segera menyuntikkan vaksin kepada masyarakat begitu mendapatkan stok vaksin.
Presiden menegaskan, jangan ada stok vaksin terlalu lama, baik di dinkes maupun rumah sakit dan puskesmas.
“Jangan biarkan vaksin itu berhenti sehari-dua hari, langsung suntikkan kepada masyarakat. Habis, minta (pemerintah) pusat lagi,” tegasnya, dalam rapat virtual melalui kanal YouTube Setpres itu.
“Perintahkan segera semua, segera suntikkan. Karena kecepatan ini juga akan memberikan proteksi pada rakyat kita,” sambungnya. ***
Penulis : M. Rain Daling
Editor : M. Rain Daling