Di Era Digital, Mainan Tradisional Gerabah Masih Diminati Warga Blora

Lingkar.co – Perkembangan zaman modern yang diiringi dengan perangkat teknologi cangih yang semakin diminati anak-anak milenial, tentunya semakin menggerus keberadaan mainan tradisional. Meski demikian, hal tersebut tidak menyurutkan pedagang mainan gerabah asal Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Rohmat (38) untuk tetap mengais rezeki di momentum Idulfitri 1444 H.

Dia berjualan mainan tradisional di wilayah Kabupaten Blora, tepatnya jalan Blora-Randublatung (sebelah jembatan Gabus).

“Saya berjualan menjelang lebaran pas, dan sudah sejak muda berjualan mainan gerabah keliling, baik acara event di wilayah Jateng, maupun pas jelang Idulfitri seperti ini,” ucapnya pada lingkar.co, disela kesibukannya melayani pembeli, Selasa (25/04/2023) siang.

Dirinya menyampaikan bahwa Gerabah mainan yang dijual harganya bervariatif sesuai dengan ukuran.

“Mulai dari Rp2 ribu -Rp3 ribu untuk model gelas dan piring gerabah. Sedangkan di harga Rp15 ribu – Rp30 ribu untuk celengan tanah liat ukuran sedang,” ungkapnya.

Ia pun mengaku bahwa untuk menepati lapak dagangannya tidak dikenakan biaya.

“Allhmdulilah gratis saya jualan disini, karena ini letaknya di pinggir jalan raya. Kalau tidur bersampingan dengan dagangan,” terangnya.

Rohmat, juga menceritakan dengan seiring berjalannya waktu, pembeli mainan ini mini memang tidak seramai dulu.

“Ya gempuran gadget salah satu penyebabnya. Meskipun demikian masih ada warga yang mengemari mainan gerabah. Sebagian ada yang membeli mainan ini untuk sekedar bernostalgia,” bebernya.

Ia, kembali menjelaskan bahwa akan tetap mempertahankan mainan tradisional, walau perkembangan teknologi.

“Saya tetap berjualan mainan ini meskipun tidak seramai dulu. Lebih khawatir lagi mainan tradisional ini hilang di pasaran akibat gempuran game online di ponsel,” tandasnya.

Penulis : Lilik Yuliantoro

Editor : Kharen Puja Risma