SRAGEN, Lingkar.co– Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sragen, Jawa Tengah mengklaim tidak ada parkir liar di Bumi Sukowati. Hal tersebut disampaikan Kasi Peparkiran Dishub Sragen Suparno.
Menurutnya, di Sragen sejauh ini tidak ada parkir liar. Namun sektor parkir ini sangat dekat dengan orang-orang jalanan yang erat dengan oknum premanisme.
”Orang yang berkecimpung di parkir itu banyak yang terlibat. Mulai dari premanisme, setor ke sini, ke kampung dan sebagainya,” tutur Suparno.
Lantas pihaknya berupaya merangkul agar tidak terjadi konflik. Salah satunya dengan menjadikan kantung parkir yang liar menjadi resmi. Sehingga ada pemasukan ke negara.
Pihaknya lantas membuat aplikasi database soal perparkiran. Langkah ini untuk mewujudkan transparansi anggaran maupun menghindari klaim-klaim kantong parkir.
”Kami dengan pak Kabid terus mengawal, karena peparkiran ini rentan. Karena itu pendapatan dengan resiko tinggi, banyak yang terlibat. Saya hapal betul itu,” ungkapnya.
Sebelumnya, Dishub Sragen mengakui, gagal memenuhi target Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada 2020 lalu.
Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Dishub Sragen Bintoro Setyadi mengatakan, target PAD pada 2020 lalu dari sektor parkir sebesar Rp 1,035 miliar. Namun karena kondisi covid-19, hanya mendapat Rp 729 juta dari parkir. Atau sekitar 70 persen dari target.
“Bahkan, tunggakan parkir bus di Taman Parkir Kragilan Gemolong tak terbayar hingga Rp59 juta setahun,” ujarnya Selasa (9/3/2021).
Menurutnya, dampak pandemi banyak berimbas pada sektor transportasi. Seperti salah satunya taman parkir di Kragilan Gemolong untuk parkir bus. Mereka menunggak membayar parkir karena tak bisa menarik penumpang. ”Penumpangnya saja ndak ada. Sampai laporan neracanya terhutang,” ujarnya.(fid/lut)
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps