Distanbun Jateng: Faktor Kelangkaan Pupuk karena Distribusi

PAPARAN: Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng Tri Susilarjo saat diwawancarai Lingkar Jateng kemarin.(RISCHA KRISDAYANTI/LINGKAR JATENG)
PAPARAN: Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng Tri Susilarjo saat diwawancarai Lingkar Jateng kemarin.(RISCHA KRISDAYANTI/LINGKAR JATENG)

SEMARANG, Lingkar.co – Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menengarai kelangkaan pupuk salah satunya karena distribusi yang kurang optimal. Kepala bidang sarana dan prasarana Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng Tri Susilarjo menyampaikannya kemarin.

Menurut Tri, banyak faktor yang mempengaruhi petani kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi.

“Kendala pupuk banyak faktor termasuk distribusi dan itu ranahnya sudah diperdagangan. Bukan masalah kartu taninya loh ya,” ungkapnya kutip dari Lingkar Jateng kemarin.

Tri menjelaskan, faktor distribusi menentukan ketersediaan pupuk bagi petani. “Misalkan kita sudah menyediakan, namun dari distributor tidak menebus. Kan ya petani sama saja tidak bisa dapat pupuk,” jelasnya.

Lanjutnya, ketika distributor sudah membeli pupuk namun KPL (Kios Pupuk Lengkap, Red) tidak ada juga menjadikan pupuk tidak sampai ke petani. Selain itu, ketersediaan pupuk yang berkurang juga menjadikan alasan langkanya pupuk di Jateng.

Tri mengaku sudah ada tabahan alokasi pupuk pada November 2020. “Jadi kelangkaan pupuk itu bukan karena kartu taninya tapi pupuknya yang memang kurang karena anggaran pemerintah yang minim. Sudah ada penambahan pada November namun tetap kurang,” jelasnya.(mg5/one/lut)

Baca Juga:
Covid Rangers Komitmen Sukseskan “Gedor Lakon”