Ditanya Soal Tak Diundang Acara HUT PDI P di Semarang, Ganjar: Seperti Itu Kok Ditanyakan

Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.(DINDA RAHMASARI/LINGKAR)
Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.(DINDA RAHMASARI/LINGKAR)

SEMARANG, JAWA TENGAH, Lingkar.co – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo enggan banyak berkomentar terkait ketidakhadirannya dalam rangkaian acara Hari Ulang Tahun ke-48 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (HUT PDI P) di Panti Marhaen, Semarang, pada Sabtu (22/5). 

Padahal, dalam kesempatan itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani memberikan pengarahan kepada seluruh kader di Jawa Tengah untuk penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024.

Baca Juga:
Ganjar Dianggap Terlalu Ambisius Nyapres hingga Tinggalkan Norma Kepartaian

Pada acara tersebut mengundang seluruh kepala daerah di Jateng dari PDI Perjuangan, anggota DPR tingkat pusat, provinsi hingga kabupaten/kota. Beberapa kepala daerah yang merupakan kader partai berlambang banteng moncong putih ini tampak hadir. Antara lain, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, dan Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Ditemui pascapelantikan Bupati-Wakil Bupati Sragen dan Demak di gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Ganjar hanya menegaskan bahwa hal-hal seperti itu tak perlu dipertanyakan. Ia juga mengatakan tidak hadir karena tidak mendapatkan undangan.

“Lho kaya ngono kok ditekoi (seperti itu saja kok ditanyakan). Aku ki wong Jowo kok yo (Aku ini orang Jawa),” ujar Ganjar.

Baca Juga:
Ungkap Kriteria Capres PDI P, Puan Maharani: Pemimpin itu di Lapangan, Bukan di Sosmed 

Sebelumnya, ramai diperbincangkan di media lantaran tak diundangnya Ganjar dalam acara yang juga dihadiri Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI-P Puan Maharani tersebut. Padahal seluruh kader dari Jawa Tengah turut hadir.

Absennya Ganjar dibenarkan oleh Ketua DPP PDI-P Jateng, Bambang Wuryanto. Dalam momen itu pula dirinya mengungkapkan Gubernur Jawa Tengah tersebut dinilai terlalu ambisius untuk maju ke pilpres 2024 hingga meninggalkan norma kepartaian.(nda/lut)