Gandeng NU, Gus Yasin Dorong Pertanian Organik

Wagub Jateng saat bahas penggunaan pupuk organik bagi tani dengan NU. Tim H2. Foto: Rezanda Akbar D./Lingkar.co
Wagub Jateng saat bahas penggunaan pupuk organik bagi tani dengan NU. Tim H2. Foto: Rezanda Akbar D./Lingkar.co

PEKALONGAN, Lingkar.co – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, berharap agar sinergi Nahdlatul Ulama (NU) dengan pemerintah dalam bidang pertanian, dapat mendorong petani menggunakan pupuk organik.

Harapan itu ia sampaikan saat bersilaturahmi dengan Pengurus Cabang NU (PCNU) Kabupaten Pekalongan, di Institut Sains dan Teknologi NU (ITS NU) Kabupaten Pekalongan, Rabu (15/9/2021).
 
Dalam pertemuan itu, Taj Yasin mengatakan, NU memiliki jaringan pada sektor pertanian organik, sehingga dapat mendorong para petani bergeser ke pertanian organik.
 
“Pertanian itu biasanya masyarakat NU. Saya ingin antara NU dan pemerintah bersinergi tentang pertanian. Yang kita dorong saat ini ya pertanian organik, di NU punya petani organik,” kata Gus Yasin, sapaan akrabnya.
 
Ia berharap, nantinya terjalin kerja sama dari pihak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan Nahdlatul Ulama.

Baca Juga:
Ganjar Setuju Pedagang Mi dan Bakso Bisa Berjualan Kembali Setelah Vaksin

Gus Yasin menjelaskan, saat ini Pemprov Jateng terpilih sebagai Provinsi dengan peningkatan nilai ekspor tertinggi di Indonesia. Namun, masih terkendala dengan masalah pupuk.
 
Ia menyatakan, Mentan, Syahrul Yasin Limpo, mengakui masalah ini karena ketersediaan pupuk belum bisa memenuhi kebutuhan petani.
 
“Kita butuh beralih ke organik. Mumpung NU sudah ada embrio pertanian organik. Sudah bekerja, sudah baik. Tinggal diadopsi teman-teman NU di Kabupaten/kota, dikerjasamakan. Sehingga masyarakat NU merasakan betul, apa yang diperjuangkan NU,” paparnya.

Berbagai Fasilitas Pendukung Tersedia

Gus Yasin menegaskan, salah satu langkah untuk menyejahterakan petani adalah melalui peningkatan teknologi pertanian.
 
Menurutnya, semakin banyak mata rantai distribusi yang terpangkas, maka untung petani dapat meningkat tanpa memberatkan pembeli.

Di Jawa Tengah, lanjutnya, pemerintah juga memfasilitasi dengan membuat pelayanan untuk masyarakat.
 
“Itu kalau kita mau memutus (mata rantai) itu bisa diputus dengan teknologi. Itu nanti bisa dikembangkan di ITS atau teknik NU Kab. Pekalongan itu baik. Kita butuh hal itu saat ini. Kami fasilitasi buat pelayanan (jual beli online) Kita biayai. Kita online-kan, sekarang berjalan. Kalau di kabupaten bisa mengikuti, ini bagus,” tutupnya.
 
Penulis: Rezanda Akbar D.
Editor: Nadin Himaya