Lingkar.co – Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), H. Mohammad Jusuf Kalla atau JK menghadiri peringatan Hari Relawan PMI Tahun 2023 tingkat Nasional yang dipusatkan di Pendopo Amangkurat Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa (26/12/2023) siang.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Bupati Tegal Umi Azizah, pengurus PMI Pusat, PMI Provinsi Jawa Tengah, perwakilan pengurus PMI dari berbagai provinsi dan ratusan perwakilan relawan PMI Se-Jawa Tengah.
Pada kesempatan itu, Jusuf Kalla menekankan untuk menghadapi perubahan iklim global, para relawan perlu melakukan penghijauan melalui gerakan menanam pohon.
“Di setiap Kabupaten akan dilakukan pembibitan, kemudian setiap relawan akan menanam 10 pohon setiap tahun, jadi kira-kira 4 juta setiap tahunnya se Indonesia, sekarang ini sudah berjalan. PMI sudah bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan untuk mendukung penghijauan dan penanaman pohon,” katanya.
JK juga mengapresiasi kondisi gedung Markas PMI Kabupaten Tegal yang sudah sangat baik. Bahkan, menurutnya banyak gedung markas PMI tingkat provinsi yang kalah baik. “Bagus banyak provinsi kalah dibanding dengan PMI Kabupaten Tegal, markasnya juga bagus,” katanya.
Sementara, Ketua Bidang Relawan PMI Pusat Sasongko Tedjo, menjelaskan bahwa peringatan hari Relawan PMI ditetapkan 1 (satu) tahun setelah terjadinya bencana Tsunami di Aceh pada tahun 2004 lalu.
“Setiap tahun peringatan Hari Relawan PMI dilakukan pada tanggal 26 Desember, sejak tahun 2005, dan tahun ini diperingati dengan tema Bersatu dalam Kerelawanan, sebagai wujud bersatunya semua unsur dan mitra terkait dalam gerakan kemanusiaan,” jelas Sasongko.
Kemitraan dengan Pemerintah
Bupati Tegal, Umi Azizah mengungkapkan, relawan PMI Kabupaten Tegal sudah sangat bagus dan aktif dalam gerakan kemitraan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal. “Sejauh ini kemitraan dengan kami sudah cukup bagus, setiap ada kejadian bencana selalu terdepan,” kata Umi Azizah.
Menurut Umi, relawan selalu bekerja dalam sunyi, bergerak secepat mungkin karena panduan SOP. “Saya memandang, relawan PMI adalah pejuang kemanusiaan yang hadir karena panggilan jiwa. Tidak perlu diragukan lagi komitmennya dalam membaktikan tenaga, pikiran, dan waktu untuk melakukan upaya pelayanan kemanusiaan terbaik kepada masyarakat,” ujarnya.
Bahkan, Umi menilai semangat dan jiwa kemanusiaan para relawan telah teruji, sehingga tidak menyombongkan diri atas jasa yang telah diberikan kepada masyarakat.
“Tidak ada sedikit pun waktu atau pun niat menyombongkan diri karena sudah berhasil membantu sesama, menolong orang-orang yang kesusahan dan ditimpa bencana, apalagi sampai mengharap imbal jasa. Mereka, yang saya tahu, tulus ikhlas dalam bertugas,” tuturnya.
Sebagai informasi, dalam kesempatan itu, sebanyak 6 (enam) PMI Provinsi mendapat penghargaan akreditasi organisasi. Selain itu, 9 (sembilan) relawan PMI yang telah berkiprah secara sukarela juga mendapatkan Lancana Wira Utama.
Penghargaan ini diperuntukkan bagi relawan yang telah mengabdikan diri sekurang-kurangnya 20 tahun untuk kegiatan kepalangmerahan atau pernah mengalami peristiwa pada saat penugasan PMI yang mengakibatkan tidak bisa beraktifitas lagi (meninggal/cacat), tidak pernah melakukan kegiatan yang melanggar hukum dan berpartisipasi sekurang-kurangnya dalam 5 kegiatan pelayanan kemanusiaan (bencana atau non bencana) dengan skala nasional atau 1 kegiatan pelayanan kemanusiaan dengan skala internasional. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps