Harapkan Sosialisasi dan Edukasi untuk Tekan Angka Stunting di Kudus

Bupati Kudus HM. Hartopo saat memberikan sambutan di acara Rembuk Stunting di pendapa Rabu (28/4/2021).(DOK ISTIMEWA/LINGKAR)
Bupati Kudus HM. Hartopo saat memberikan sambutan di acara Rembuk Stunting di pendapa Rabu (28/4/2021).(DOK ISTIMEWA/LINGKAR)

KUDUS, Lingkar.co– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus berkomitmen menekan angka kasus stunting di Kota Kretek. Hal tersebut terungkap dalam Rembuk Stunting di pendapa pada Rabu (28/4/2021).
Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang mengakibatkan tinggi badan anak lebih pendek (kecil) dari standar usianya.

Bupati Kudus HM. Hartopo mengatakan, perlu sinergitas dan peran seluruh elemen masyarakat dalam rangka menekan angka stunting di Kudus. Selain itu, pihaknya juga menekankan akan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terhadap stunting. Harapannya, angka stunting di Kudus bisa ditekan.

“Total penurunan stunting di Kudus 4,7 persen. Sedangkan target nasional untuk tahun 2024, 14 persen. Tetapi apapun bentuknya walaupun rendah itu namanya masih ada, harus ada upaya lebih dan peran serta semua pihak agar penekanan angka stunting di Kudus nanti bisa lebih baik,” katanya.

Menurut orang nomor satu di Kudus itu, sosialisasi dan edukasi terkait stunting tentunya dibutuhkan oleh masyarakat. Terutama pada masyarakat yang tinggal di daerah pinggiran agar memahami cara pencegahan terjadinya kasus stunting.

“Masyarakat membutuhkan sosialisasi dan edukasi. Dari mulai hamil sampai dengan melahirkan. Tentunya hal itu harus ditompang oleh kisi-kisi yang betul-betul mumpuni sehingga tidak akan terjadi stunting lagi. Apalagi, Pemkab Kudus sudah memberikan anggaran untuk menekan angka stunting,” paparnya.

Bupati Kudus HM. Hartopo menandatangani komitmen menurunkan angka stunting di Kota Kretek.(ISTIMEWS/LINGKAR)

Hartopo juga meminta agar dalam forum turut mencari penyebab dari tingginya angka stunting. Forum diharapkan nantinya dapat menjawab apakah stunting disebabkan kurangnya sosialisasi di pedesaan atau dikarenakan kemiskinan. Setelahnya, upaya yang tepat dapat disusun untuk efektifitas penurunan angka stunting.

Png-20230831-120408-0000

“Dari forum ini, semoga dapat terjawab apakah stunting disebabkan kurangnya edukasi di wilayah pelosok atau karena kemiskinan. Semoga bisa mengorganisir apa yang kita inginkan,” ungkapnya.

Sementara itu, turut hadir dalam acara Dirjen Bina Bangda Kemendagri Muhammad Jumhadi dan Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah dr. Widwiono. Dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan berita acara dan penandatanganan komitmen bersama penurunan stunting menuju Kudus yang lebih sehat dan sejahtera demi terwujudnya generasi emas 2045.

Kepala Bappeda Kabupaten Kudus Sudjatmiko mengungkapkan terdapat 400 peserta yang terdiri dari kepala dinas, camat, hingga kepala desa, lurah, ormas, dan TP PKK desa. Sebanyak 128 peserta atau sebagian peserta mengikuti acara secara virtual. Pihaknya menyampaikan stunting merupakan salah satu isu nasional yang terdapat dalam RPJMD Kudus 2018-2023.

“Sebagian dari peserta mengikuti secara virtual. Stunting merupakan isu penting yang dibahas di RPJMD 2018-2023,” paparnya.

Singgung Soal Kasus Covid-19 di Kudus, Minta Stakeholder Koordinasi

Dalam kesempata itu, Bupati Kudus juga menyinggung soal adanya larangan mudik untuk menekkan penyebaran covid-19. “Kenaikan kasus covid-19 naik dari angka 60 menjadi 100 kasus,” ujarnya.

HM Hartopo juga menjelaskan akan adanya rapat koordinasi (rakor) yang digelar pemkab bersama dengan camat dan juga pihak puskesmas untuk mengantisipasi adanya kebocoran para pemudik.

“Kami akan membuat rakor, besama pak camat sebagai supervisi di desa supaya tidak ada kerumunan. Untuk kepala desa (kades) nanti bisa mengikuti acara lewat virtual. Dan diikuti semua kepala puskesmas,” ungkapnya.(kin/lut)

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *