Lingkar.co– Tingkatkan tali silaturahmi dari semua alumni. Pada Minggu (21/05/2023) Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) cabang Kabupaten Blora, Jawa Tengah adakan halalbihalal di wilayah Kecamatan Kedungtuban.
Ketua Kagama cabang Blora, Achlif Nugroho Widi Utomo, mengatakan bahwasanya melalui pertemuan bersejarah tersebut mampu meningkatkan rasa kekeluargaan, kerukunan dan kebersamaan.
“Meski sudah berada di penghujung bulan Syawal. Saya mengucapkan terimakasih atas kehadiran para anggota Kagama baik para yunior maupun para senior. Dan semoga acara halalbihalal ini dapat mempererat persaudaraan sesama alumni, baik dengan Kagama itu sendiri maupun dengan keluarga alumni universitas lain,” ucapnya.
Dirinya, yang saat ini sebagai anggota DPRD dari fraksi Partai PPP Blora, mengatakan bahwa Kagama tidak hanya berbakti untuk kabupaten Blora, namun juga untuk Nusantara seperti yang tertuang dalam lirik Himne Gadjah Mada.
Lebih lanjut, Ia percaya bahwa komitmen para alumni Gadjah Mada untuk selalu berkontribusi bagi negeri tidak perlu diragukan lagi.
“Saya yakin bahwa di mana pun berada, alumni Gadjah Mada pasti akan selalu memberikan yang terbaik. Bahkan mampu membangkitkan spirit baru untuk berkarya nyata yang memberi manfaat dan nilai tambah bagi masyarakat di Bumi Blora Mustika,” ungkapnya.
Sementara penasehat Kagama Blora, Bambang Sulistya, menegaskan bahwa maju mundurnya sebuah organisasi sangat tergantung kepada pemimpin dan semangat yang terbangun kepada para anggota, serta pengurus dalam organisasi itu sendiri.
“Kagama adalah organisasi elit dan bergengsi yang sudah dikenal di Nusantara. Banyak alumni yang saat ini menjadi figur panutan di masyarakat, di antaranya Joko Widodo Presiden RI, Anies Baswedan mantan Gubernur DKI dan Ganjar Pranowo Gubernur Jateng sekaligus sebagai Ketua Umum Kagama,” terangnya.
Menurutnya, ada dua hal yang harus dimiliki oleh setiap orang agar bisa memberikan kontribusi positif dalam perubahan dan perbaikan kepada masyarakat, yaitu sikap BS (Berani dan Sejarah).
Sikap Berani artinya seseorang yang memiliki keberanian untuk mengambil keputusan ketika sedang menghadapi persoalan baik berupa ancaman, hambatan, tantangan, maupun gangguan.
“Karena pada hakekatnya setiap orang sudah memiliki tiga modal utama berupa Batol (Bantuan tenaga orang lain), Badol(Bantuan dana orang lain) dan Bandol (Bantuan doa orang lain). Tinggal kita apakah tahu atau tidak dan mau atau tidak memanfaat modal tersebut,” tegasnya.
Kemudian yang dimaksudkan dengan sejarah adalah sikap seseorang yang selalu memiliki semangat untuk menciptakan sesuatu yang baru belum pernah ada sebelumnya yang mampu memberikan manfaat kepada orang lain.
“Semoga melalui kegiatan halalbihalal Sikap BS bagi para anggota dan pengurus Kagama cabang Blora bisa tumbuh dan berkembang dalam memberikan pengabdian kepada masyarakat,” tandasnya.
Perlu diketahui, dalam kegiatan halalbihalal tersebut juga diadakan “Curhat demokrasi” dari para alumni yang hadir.
Dimana para alumni tersebut juga menyampaikan berbagai hal gagasan dan point penting, agar nantinya Kagama bisa berkiprah yang berguna bagi masyarakat.
Dan tidak hanya sekedar menjadi organisasi identitas papan nama tanpa ada karya nyata untuk masyarakat.
Point dan gagasan tersebut diantaranya, yakni ikut berpartisipasi dan bersenergi dengan pihak pemerintah dalam penangan kegiatan droping air bersih di saat musim kemarau.
Penanganan stunting di daerah kategori miskin, gerakan anak kembali sekolah, mendukung kiprah Baznas dalam memberikan satunan kepada kaum duafa dan mendorong pemanfaat hutan untuk sumber ketahanan pangan serta budi daya tanaman tebu.
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps