GROBOGAN, Lingkar.co – Beberapa anak muda terus menunjukkan berbagai macam kreasi dan inovasi di tengah pandemi Covid-19. Tak hanya di sektor perdagangan, kreasi di bidang kesenian juga turut muncul seiring dengan pemberlakuan pembatasan-pembatasan di sejumlah wilayah. Salah satunya yaitu seni melukis gambar wayang di batu alam.
Untuk mengisi waktu luang di tengah pandemi Covid-9 turut beberapa pemuda lakukan di Dusun Sinawah, Kronggen, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan. Jarang yang menggeluti karya seni melukis di Batu Alam tersebut, justru menjadi pilihan setelah tidak bisa bekerja seperti biasanya karena pandemi.
Koordinator pemuda Dusun Sinawah Nur Ahmadi mengatakan, menggeluti seni lukis itu, akibat belum bisa bekerja sebagai buruh bangunan seperti biasanya. Hal itu yang kemudian mendasari para pemuda untuk mencoba beralih profesi menjadi pelukis di batu alam. Pemuda dusun tersebut memanfaatkan apa yang ada di dusun mereka yang berdekatan dengan sebuah sungai yang banyak batu alamnya.
“Ide kita memanfaatkan batu itu. Kita juga memilih batu yang mempunyai karakter pewayangan Jawa,” katanya kemarin.
Menurutnya, lukisan beberapa pemuda itu mampu menyaingi lukisan di atas kanvas, tembok, dan kertas. Yang mana, lukisan berbagai wayang Jawa mampu mereka lukis di batu alam. “Lukisan wayang yang kita lukis seperti gambar, punakawan, batara, krisna, anoman, kurawa, dan pandawa,” tambahnya.
Sementara hasil lukisan tersebut nantinya juga akan dijual untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Tawarkan dari harga Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribu rupiah untuk lukisan batu tersebut, tergantung model batu dan lukisan. Penjualan melalui media sosial serta menawarkan teman ke teman. Dalam satu hari, pihaknya menjual lima hingga 10 lukisan batu.
Salah satu pemuda pembuat lukisan batu Butek menambahkan, dengan lukisan di batu tersebut mengharapkan dapat menarik investor dan datang ke tempat lukis mereka. “Adanya lukisan investor yang mencintai lukisan antik ini, bisa terbantu perekonomian saat ini. (ori/dha)