Lingkar.co — Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, mengapresiasi upaya PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam memperkuat ketahanan pangan melalui pemberdayaan perempuan pelaku usaha ultra mikro.
Apresiasi tersebut disampaikan saat kunjungan kerja Menko Pangan RI ke Rumah Pangan PNM di Kopeng, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (10/10/2025).
Dalam kunjungan itu, Zulkifli melakukan panen brokoli, meninjau usaha nasabah, hingga melihat langsung program ayam petelur yang menjadi bagian dari program ketahanan pangan PNM.
Kunjungan disambut Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, dan Komisaris Utama PNM, Dradjad Hari Wibowo, yang mendampingi rombongan dalam seluruh rangkaian kegiatan.
“Saya berterima kasih kepada PNM karena telah membantu ketahanan pangan di daerah, terutama di pedesaan. Saya yakin masa depan ibu-ibu pelaku usaha akan cerah dengan adanya program ayam petelur ini,” ujar Zulkifli Hasan.
Ia juga menilai, langkah PNM sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Swasembada Pangan, Energi, dan Air Nasional, serta mendukung program MBG (Makan Bergizi Gratis) yang digagas pemerintah.
Dalam kegiatan tersebut, Menko Pangan meninjau sejumlah kegiatan ekonomi produktif milik nasabah binaan PNM seperti usaha grosir dan ritel yang menjual hasil telur ayam, serta rumah pembibitan sayuran yang dikelola nasabah PNM ULaMM.
Zulkifli juga menyaksikan secara langsung Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM) PNM Mekaar — forum pendampingan yang diikuti jutaan perempuan prasejahtera di seluruh Indonesia.
Menurut Arief Mulyadi, PNM terus berkomitmen memperkuat daya tahan ekonomi dan pangan masyarakat melalui pendekatan pemberdayaan yang menyentuh langsung kebutuhan keluarga.
“Ini kontribusi kecil PNM yang kami mulai dari pemenuhan kebutuhan keluarga dan lingkungan sekitar. Ke depan, kami akan memperluas hingga memenuhi kebutuhan pasar yang lebih luas,” jelas Arief.
Berdasarkan survei internal PNM pada September 2025, mayoritas keluarga nasabah mengaku pola makan menjadi lebih bergizi sejak mengikuti program ini. Selain itu, penghasilan tambahan Rp50.000–Rp150.000 per bulan juga membantu menambah kesejahteraan rumah tangga.
Program Rumah Pangan PNM terbukti menjadi model pemberdayaan berkelanjutan, di mana akses modal, pendampingan, dan pelatihan digabung dengan edukasi gizi dan ketahanan pangan keluarga.
Dengan semangat #PNMuntukUMKM dan #PNMPemberdayaanUMKM, PNM bertekad terus mendukung agenda Asta Cita pemerintah poin ke-3, yakni penguatan ketahanan pangan berbasis keluarga dan usaha ultra mikro. ***