Motivasi Gus Faishol Rebut Kursi DPR RI di Pemilu 2024

panglima santri Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Blora, Jawa Tengah M Ahmad Faishol Nadjib (Gus Faishol)/Foto: Lilik Yuliantoro
panglima santri Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Blora, Jawa Tengah M Ahmad Faishol Nadjib (Gus Faishol)/Foto: Lilik Yuliantoro

Lingkar.co – Pemilihan umum 2024 mendatang akan berbeda dengan pemilu sebelumnya. Bagaimana tidak, pasalnya kali ini panglima santri Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Blora, Jawa Tengah M Ahmad Faishol Nadjib (Gus Faishol) memilih mengadu nasib keberuntungan untuk duduk di kursi parlemen DPR RI.

Lantas apa yang memotivasi untuk melejit ke parlemen ?, Tentunya sangat beragam, dan berikut jawaban Gus Faishol BaCaLeg DPR RI, saat ditemui Lingkar.co pada Jumat (12/03/2023) malam di sekretariat DPC PPP, jalan Blora-Randublatung.

“Iya motivasinya, yang pertama sekarang pileg ini politik untuk keterwakilan di masing-masing tingkat dan Blora ini kayaknya, sepertinya kok lama nggak punya DPR di RI,nya. Lha ini, saya mencoba untuk mengisi kekosongan kursi-kursi PPP di Blora,” ucapnya.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

Selain itu, dirinya pun tak menampik jika motivasinya pun ingin menyongsong kebesaran partai berlambang Ka’bah tersebut.

“Partai yang berasas Islam, satu-satunya di Indonesia agar tetap utuh. Kan parlemen itu di pusat saja, lha nanti 2029 sampai ke daerah,” katanya.

“Makanya ini momenya, jika bisa melewati ini insyaallah mampu melewati pemilu-pemilu selanjutnya seluruh Indonesia, dan terus bisa mewarnai serta berperan menjaga persatuan pembangunan di Indonesia,” imbuhnya.

Png-20230831-120408-0000

Bahkan, menurutnya peran pemuda di dalam negara sangat penting untuk agen perubahan

“Menjadi negara yang kuat dan bisa melalui miderestrap di 2038. Selain itu bentuk dari keterlibatan pemuda ini sebagai agen perubahan, maka dari itu pemuda harus ikut berperan. peran itu harus melekat,” terangnya.

“Kalau kita nggak punya lekatanya tugas iya peran kontribusi kita nggak besar, tapi kalau kita punya peran disitu punya tugas disitu iya kontribusinya semakin besar. iya semoga saja namanya juga usaha,” terangnya kembali.

Penulis : Lilik Yuliantoro

Editor : Kharen Puja Risma

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *