Nikmati Soto Mbah Gowak, Wakil DPRD Blora Bernostalgia

Foto : Lilik Yuliantoro/lingkar.co
Foto : Lilik Yuliantoro/lingkar.co

Blora, Libgkar.co – Soto kletuk Mbah Gowak yang telah berdiri 1953, jadi andalan menu favorit wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Blora, Jawa tengah, Siswanto, sejak 27 tahun silam.

Selain untuk makan pagi, soto kletuk ini Paling cocok ketika dinikmati sore hari, ditemani suasana rintik hujan. Selagi hangat, bisa disantap.

Usut tak usut soto kletuk yang sudah berdiri 71 tahun ini menjadi tempat nostalgia, Siswanto. karena soto tersebut merupakan soto favorit baginya saat masih menjadi pelajar di SMA.

“Dulu tahun 1997, saat saya masih pelajar harga soto kletuk gowak ini sekitar Rp 2 ribu per porsi dan itu harga yang cukup lumayan mahal tapi selalu ramai dan menjadi soto favorit dikalangannya,” ucapnya, Sabtu (11/10/2023).

Meskipun harganya terbilang cukup lumayan merogoh kocek di saku pelajar, namun Siswanto tetap setia menikmati soto kletuk gowak ini.

“usai tamat sekolah, dan meneruskan bangku kuliah, sesekali setiap usai ujian, saya pasti datang kewarung soto ini. Dengan mulai dari daging, serta ditambah kletuk dan bahan lainya, rasa soto gowak ini sangat enak,” ungkapnya.

Siswanto menuturkan, dahulu tahun 1997 tidak semua dapat menikmati soto ini, karena harganya.

“Jadi hanya pelajar-pelajar yang benar-benar hobi dan suka saja yang nekat membeli soto gowak. Selain itu, yang paling khas lagi yakni kletuk yang terbuat dari singkong ini bisa nambah lagi,” terangnya.

Lebih lanjut, Siswanto menambahkan, rasa soto gowak yang tetap eksis hingga saat ini, masih tetap enak dan mantap, sama seperti dahulu. Tetapi, yang membedakannya yakni dari harga daging dan bahan-bahan bumbu lainnya.

“Saya melanjutkan langgangan soto gowak, sejak 1997, kemudian lagi tahun 2001, 2022, 2023 sampai sekarang,” tandasnya.

“Dulu tahun 1997 harga daging dan bahan-bahan bumbu lainnya masih murah, harga jualnya mahal, jadi bisa untung besar. Tetapi berbeda saat ini, dagingnya mahal, bahan-bahan bumbunya mahal, dan harga jualnya murah, jadi untung pun kecil. Bayangkan saja sudah puluhan tahun, kini harga sotonya per porsi hanya Rp 12rb,” tambahnya.

Sambil menyantap Soto, Siswanto yang didampingi istrinya ini mengungkapkan penjual Soto salah satu sektor UMKM yang harus diberdayakan.

“Coba kedepan nanti, Kita akan membahasnya terkait kuliner dan kita siapkan program khusus dalam memberdayakan dan meningkatkan sektor UMKM, seperti pedagang Soto dan lainnya,” jelasnya.

Perlu diketahui lezatnya Soto Kletuk Mbah Gowak terbukti dengan meraih juara satu lomba soto pada tahun 2007 dari Bupati Blora pada waktu itu.

Dengan cukup merogoh kocek Rp12.000 per mangkok untuk merasakan nikmatnya Soto Klethuk Mbah Gowak. Sejak tahun 2017, warungnya menetap di Jalan Gunung Lawu 93E, Tempelan, Blora, Samping Kelurahan Tempelan, buka mulai pukul 08.00 WIB sampai 21.00 WIB.

Menurut Solikin pengelola rumah makan ini, Soto Klethuk Mbah Gowak sudah melegenda. Dan tidak asing di telinga orang Blora.

Pada zamannya, soto ini dijajakan berkeliling dari satu lokasi ke lokasi lainnya dengan cara dipikul. Seiring perkembangan zaman, soto ini mangkal di sekitar Alun-alun Blora, dan menetap depot rumah makan gajah. Buka jam 07.00 WIB sampai 14.00 WIB.

Nama Mbah Gowak sebenarnya adalah Parto Pasiman pensiunan Kamituwo Kelurahan Tempelan. Gowak merupakan sebutan dari para pelanggan. Terdiri dari dua kata. Go adalah sego, wak itu adalah iwak.

“Jadi sego iwak, untuk memudahkan pengucapan menjadi gowak. Karena sudah menjadi favorit,” kata Susilowati penerus Soto Klethuk Mbah Gowak.

Sekarang ini, selain soto juga ada tambahan hidangan lain, di antaranya pergedel, telur puyuh, sate ampela ati, kerupuk dan aneka minuman.