TEL AVIV/GAZA, Lingkar.co – Otoritas Palestina menuduh Israel menahan pengiriman vaksin Covid-19 ke Jalur Gaza. Pasalnya, hingga kini, Gaza masih belum menerima satu pun dosis vaksin.
Salah seorang pejabat Palestina mengatakan, Otoritas pada Senin (15/2) mencoba membawa 2.000 dosis vaksin Sputnik V Rusia dari Tepi Barat ke Gaza. Namun, daerah itu kini tengah menjadi daerah kekuasaan Israel.
Tudungan sementara Israel menghentikan pengiriman itu di pos pemeriksaan Tepi Barat. Pihak Israel juga memberi tahu Palestina, tidak ada persetujuan untuk melanjutkannya ke Gaza.
Menteri Kesehatan Palestina Mai Alkaila mengatakan, pihaknya mengajukan permintaan kepada otoritas pertahanan Israel soal pengiriman vaksin. Permintaan itu dikirim segera setelah Palestina menerima pengiriman awal 10.000 dosis vaksin Rusia di Tepi Barat pada 4 Februari.
“Hari ini, 2.000 dosis vaksin Sputnik V Rusia dibawa untuk memasuki Jalur Gaza, tetapi otoritas pendudukan mencegah masuk. Menurut rencana, dosis-dosis ini untuk staf medis yang bertugas di ruang perawatan intensif bagi pasien Covid-19, serta pada staf yang bekerja di bagian gawat darurat,” Mai Alkaila.
Pengiriman kembali vaksin ke Ramallah karena perlu tempat penyimpanan pada suhu dingin. Penundaan tersebut menyoroti tantangan vaksinasi yang mungkin masyarakat Palestina hadapi di seluruh Tepi Barat dan Gaza.
Tercatat, Israel mengontrol semua titik masuk dan keluar ke Tepi Barat serta sebagian besar perbatasan pesisir dan darat di Jalur Gaza. Israel juga mengendalikan menguasai kawasan sempit yang berbatasan dengan Mesir di selatan.
Baik Israel maupun Mesir terus menerapkan blokade di jalur pantai. Alasannya, mereka mengkhawatirkan keamanan terkait kelompok garis keras Islam Hamas, yang telah menguasai Gaza sejak 2007. (ara/dim)