Lingkar.co – Pembangunan jalan alternatif penghubung Sojomerto sampai ke Curug Sewu sudah selesai. Jalan beton ini akan menjadi jalur alternatif warga dari kawasan kota Kendal yang hendak ke obyek wisata Curug Sewu Desa Patean.
Sempat viral jalan tol Kahyangan, Kediten, Plantungan Kendal yang meliuk dengan pemandangan bak kahyangan. Demikian pula, jalur yang baru rampung ini. Tak kalah menariknya.
Pengguna jalan bisa menikmati jalur yang meliuk dengan pemandangan perbukitan, dan lembah. Di sepanjang jalan Sojomerto sampai ke Kalices yang melintasi perbukitan nan asri ini juga dapat melihat area perkotaan dari ketinggian.
Pada sisi kanan dan kiri jalan terdapat hutan jati yang saat ini mengering karena meranggas, dan akan nampak lebih bagus ketika mulai memasuki musim penghujan. Namun demikian, fasilitas penerangan jalan belum tersedia, sehingga masih rawan untuk dilintasi saat malam hari.
Progress pekerjaan rekonstruksi jalan Sojomerto – Kalices menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) mencapai Rp4,1 miliar, dan ruas Kalices – Curug Sewu menggunakan DAK dengan anggaran sebyRp 2,2 miliar.
Kepala Dinas PUPR Kendal, Sudaryanto mengatakan, ruas jalan Sojomerto – Kalices memiliki lebar 4 meter dengan panjang 590 meter. Sedangkan ruas jalan Kalices – Curug Sewu menggunakan aspal dengan lebar 3 meter dan panjang 2.260 meter, juga terdy pasangan batu 235 meter.
Impian Warga
Kepala Desa Kalices Kecamatan Patean, Aris Munandar menyampaikan terima kasih pada Pemkab Kendal yang sudah mewujudkan impian warga selama puluhan tahun. Sebab, menurut dia, impian itu baru terwujud saat ini.
“Saya sangat berterima kasih pada Pemkab Kendal bisa mewujudkan impian warga Patean, khususnya warga Kalices dan Curug Sewu, sebab dengan adanya jalan alternative ini bisa memperpendek waktu dan jarak tempuh dibanding melalui Sukorejo, jika mau ke kendal,” tuturnya kepada awak media Lingkar, Jumat( 10/11/2023).

Aris lanjut menerangkan, warga bisa lebih efisien dalam perjalanan. Tak tanggung-tanggung, ia menyebut jalan alternatif ini bisa menghemat waktu setengah atau bahkan lebih jika dibanding melalui Sukorejo.
“Kalau dari Kendal ke Curug melalui Sukorejo butuh waktu satu jam lebih, namun melalui jalur alternatif ini sekitar 30 menit sudah sampai,” ujarnya.
Kendati demikian, karena jalur alternatif ini merupakan satu-satunya jalan, maka ia meminta untuk dilebarkan. Sebab, menurutnya, saat ini jalan tersebut terbilang sempit, ketika bersimpangan mobil, harus mengalah salah satu dengan sedikit menepi.
“Saya mohon pemerintah juga memperhatikan, karena jalanya hanya tiga meter, sehingga kalau untuk simpangan (mobil) tidak bisa, harus menepi salah satu, kedepan bisa dilebarkan,” kata Aris berharap.
Senada, Bupati Kendal, Dico Mahtado Ganinduto yang mengecek pekerjaan konstruksi jalan pada Jumat siang, mengatakan, jalur ini akan memangkas jarak dan waktu tempuh.
Jika sebelumnya dari kota Kendal ke Curug Sewu melewati Weleri bisa menempuh jarak 33,4 kilometer. Namun ketika melalui jalan alternatif ini bisa memangkas menjadi hanya 17,5 kilometer saja.
Bupati berharap, jalur alternatif yang baru ini dapat membantu mobilitas masyarakat, baik untuk penjual jasa, pertanian, perdagangan, pendidikan hingga berwisata bisa lebih mudah dan cepat.
Menurutnya, jalan alternatif ini akan menjadi faktor pendukung meningkatnya daya saing wilayah tersebut, sehingga meningkatkan perekonomian warga sekitar.
“Dengan selesai dibangunnya jalan penghubung antara Kendal melalui Gemuh sampai Curug Sewu Patean bisa mengangkat perekonomian warga. Sebab dengan adanya jalan, akses dari lahan pertanian lebih mudah dan akses ke Kendal juga mudah, dan lebih cepat,” ujar Bupati.
Jalan Sojomerto – Kalices dan Kalices – Curug Sewu merupakan masuk dalam 13 persen jalan rusak di Kabupaten Kendal. Perbaikan jalan rusak di Kendal sebagian akan diselesaikan di tahun 2023. Dico berharap jalan yang rusak bisa diperbaiki 100 persen di tahun 2024.
Menurut Bupati, capaian jalan mantap dalam kategori baik dan sedang pada tahun 2020 mencapai 82 persen, tahun 2021 meningkat jadi 88,51 persen, dan tahun 2022 mencapai 89,19 persen. (*)
Penulis: Wahyudi.
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat