JAKARTA, Lingkar.co – Tim LaporCovid-19 menyebut bahwa selain pasien yang meninggal selama perawatan di rumah sakit. Banyak masyarakat melaporkan kematian anggota keluarga atau rekan mereka di rumah saat menjalani isolasi mandiri (Isoman).
Fenomena tersebut, menurut Tim LaporCovid-19, menjadi potret nyata kolapsnya fasilitas kesehatan yang menyebabkan pasien kesulitan mendapatkan layanan medis yang layak.
Situasi ini diperparah dengan komunikasi risiko yang buruk, sebagian masyarakat menghindari untuk ke rumah sakit dan memilih isolasi mandiri.
Berdasarkan hasil penelusuran, hingga Sabtu (3/7/2021) pukul 23.30 WIB, sebanyak 277 pasien isoman meninggal dunia dalam sebulan.
“Berdasarkan penulusuran kami di sosial media Twitter, berita online, dan laporan langsung warga ke LaporCovid-19, kami menemukan sedikitnya 277 korban jiwa yang meninggal dunia positif Covid-19 dengan kondisi sedang isolasi mandiri di rumah,” kata Perwakilan LaporCovid-19, Said Faris Hibban, kepada Lingkar.co, melalui pesan WhatsApp, Sabtu (3/7/2021) malam.
Said mengatakan, kematian ratusan pasien Covid-19 di luar fasilitas kesehatan ini terjadi saat berupaya mencari fasilitas kesehatan, dan ketika menunggu antrean di IGD Rumah Sakit.
“Kematian di luar fasilitas kesehatan ini terjadi hanya selama bulan Juni 2021 hingga 2 Juli 2021 ,” ujarnya.
Kondisi ini menunjukkan bahwa pemerintah abai dalam memenuhi hak atas kesehatan warganya di masa pandemi. Seperti dalam jaminan Undang-undang Kekarantinaan Kesehatan Nomor 6 Tahun 2018.
“Undang-undang ini menjamin bahwa di masa pandemi, setiap warga negara berhak mendapatkan layanan medis yang semestinya. Jelas ini juga bagian dari pelanggaran hak asasi manusia yang dijamin oleh UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,” tegasnya.
Sebanyak 277 pasien isoman atau di luar rumah sakit yang meninggal tersebar di 47 kabupaten/kota dari 10 provinsi. Yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Lampung, Kepulauan Riau, Riau, dan NTT.
Provinsi yang terekam cukup banyak mengalami kematian di luar RS atau isoman adalah Jawa Barat. Dengan jumlah 98 kematian dari 11 kota/kabupaten.
Statistik Korban di Berbagai Daerah dari LaporCovid-19
Selanjutnya, DI Yogyakarta, 65 orang meninggal di lima kabupaten/kota. Banten, 41 orang meninggal di tiga kabupaten/kota, Jawa Tengah, 25 orang meninggal yang tersebar di 12 kabupaten/kota.
Kemudian, DKI Jakarta 21 orang meninggal, Jawa Timur 18 orang meninggal di tujuh kabupaten/kota, Riau 5 orang, Lampung, 2 orang, NTT dan Kepulauan Riau, masing-masing satu orang.
“Temuan provinsi dengan sebaran terbanyak yakni ada di Jawa Tengah yang kejadiannya muncul di 12 kota/kabupaten,” ujarnya.
Jumlah tersebut, kata Said, belum mewakili kondisi sesungguhnya di komunitas, karena tidak semua orang melaporkannya ke LaporCovid-19, media sosial, atau pemberitaan di media massa.
“Kami mengkhawatirkan, hal ini merupakan fenomena puncak gunung es dan harus segera antisipasi untuk mencegah semakin banyaknya korban jiwa di luar fasilitas kesehatan,” ujarnya.
Selain memperkuat fasilitas kesehatan dan sumber daya tenaga kesehatan, menurut Said, harus ada pembatasan mobilitas secara ketat, untuk mencegah terus melonjaknya laju penularan kasus yang akan meningkatkan risiko kematian.*
Penulis : M. Rain Daling
Editor : M. Rain Daling