Pemkab Kendal Tertarik Inovasi Humindo Mega Pratama, Sulap Sampah Jadi Barang Bernilai Ekonomi

Pemkab Kendal Tertarik Inovasi Humindo Mega Pratama, Sulap Sampah Jadi Barang Bernilai Ekonomi. Foto: Wahyudi/Lingkar.co

Lingkar.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal tertarik dengan inovasi PT. Humindo Mega Pratama yang memiliki inovasi teknologi tepat guna, yakni mengubah sampah menjadi barang bernilai ekonomi.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kendal Aris Irwanto menjelaskan, produksi sampah di Kendal mencapai 400 ton sehari. Bahkan TPA Darupono yang ada di Kaliwungu Selatan hanya mampu menampung 140-150 ton saja.

Oleh karena itu, menurutnya, perlu inovasi berupa pengadaan mesin daur ulang sampah. Itu supaya permasalahan sampah di Kendal mendapat solusi.

“Seperti mesin daur ulang yang bisa mengubah sampah menjadi balok kayu. Inovasi itu bakal menjadi pengelolaan akhir sebagai jawaban sampah berlimpah di Kendal,” kata Aris saat menerima rombongan P. Humindo Mega Pratama di kantornya, Rabu (20/9/2023).

Aris melanjutkan, mesin daur ulang ini nantinya bisa mengolah sampah menjadi balok kayu. Hal itu bisa dimanfaatkan untuk pembuatan furniture.

Karena itulah dirinya berharap, ada anggaran khusus untuk pengadaan mesin daur ulang sampah seusai pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kendal.

Png-20230831-120408-0000

“Ya semoga ada pengadaan untuk mesin daur ulang itu. Kalau plastik kan ada Alba Tridi di kawasan industri. Untuk sampah yang tidak bisa jadi biji plastik, diolah dengan mesin daur ulang itu,” harapnya.

Sementara Direktur PT. Humindo Mega Pratama, Syamsunar mengatakan, pihaknya berhasil membuat mesin daur ulang yang bisa mengubah sampah menjadi balok. Mesin itu sudah dipamerkan di kawasan Pantai Indah Kemangi (PIK).

Syamsunar menjelaskan, mesin itu dapat mengubah limbah plastik hidrogen hingga limbah kaca. Selain itu, sachet kopi, plastik mie, dan sampah pampers bisa disulap menyerupai balok kayu.

“Jika mesin ini ada di Kendal, gak perlu pusing lagi soal sampah. Karena bisa tuntas dan tidak perlu membangun TPA baru,” ujarnya usai memamerkan mesin daur ulang sampah di PIK.

Syamsunar berharap, pameran mesin daur ulang sampah ini agar menjadi pertimbangan pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah. Dia ingin, mesin ini bisa menyasar desa-desa sehingga masalah sampah bisa selesai di tingkat desa.

“Saya yakin kalau mesin seperti ini ditaruh di desa, permasalahan sampah juga selesai di desa. Tidak perlu sampai ke TPA,” tandasnya.

Kalau pemerintah bisa mengadakan mesin ini di dua titik, maka sampah di Kendal tidak akan bermasalah, sebab sudah dipecahkan masalahnya dan tidak akan terjadi timbunan sampah yang membikin bau sampai pemukiman warga. (*)

Penulis: Wahyudi
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *