Lingkar.co – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang menyiapkan 2 pos siaga mudik Lebaran 2023. Para petugas pada pos tersebut, siap memberikan pelayanan pertolongan pertama jika ada cidera atau terjadi kejadian yang tidak diinginkan di jalan raya.
Sekretaris PMI Kota Semarang, Ratnaningdyah Hasna Zahari, SH, MM mengatakan, pihaknya membuka pos siaga mudik (Posko) lebih awal dari Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, yakni sejak 15 April hingga 21 April nanti.
“Kita mendahului program Pemerintah Kota Semarang, kita dari tanggal 15 sudah buka posko di sini,” kata Ratna seusai pembukaan pos siaga mudik PMI Kota Semarang di halaman Kelurahan Mangkang Kulon, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (17/4/2023).
Menurutnya, PMI harus selalu turut memberikan andil untuk bermanfaat bagi bangsa dan negara melalui kegiatan kemanusiaan, salah satunya Pos Siaga Mudik Lebaran.
Oleh karena itu, pihaknya telah mempersiapkan pos mudik sebagai tempat yang representatif untuk beristirahat, memberikan layanan cek kesehatan bagi para pemudik yang mampir.
“Ingin memberikan pelayanan kepada masyarakat, terutama pemudik. Mereka yang lelah atau sakit, bisa mampir, kita menyediakan dokter, perawat, dan obat secara gratis, 24 jam,” bebernya.
Dengan begitu, ia berharap pelayanan yang ada dapat mengurangi potensi terjadinya kecelakaan akibat kondisi kesehatan atau kebugaran pengendara.
“Harapan kami tentunya, dengan pelayanan yang ada ini, pemudik bisa melanjutkan perjalanan dengan sehat, bugar dan selamat sampai tujuan,” tuturnya.
Terkait kesiapan adanya insiden yang biasa terjadi di jalan saat memasuki masa lonjakan pengguna jalan, Ratna menegaskan PMI siap membantu masyarakat tidak hanya pada kegiatan pos siaga mudik Lebaran, namun berjalan sepanjang tahun.
“Selama ini, kita jadi garda utama (membantu) pemerintah, terutama untuk (evakuasi) kecelakaan. Kalau masuk ke call center 112, biasanya kita yang diminta duluan,” ungkapnya.
Menjawab beban operasional kegiatan tersebut, Ratna menyebut pos siaga mudik lebaran menggunakan rencana anggaran belanja (RAB) PMI yang sudah disepakati dalam musyawarah kerja, dan sumbangan dari pihak lain yang halal dan tidak mengikat.
Hanya saja, pada kegiatan pos siaga lebaran tahun ini secara kebetulan tidak menggunakan sponsor.
“Setiap tahun pasti ada (RAB pos siaga mudik lebaran),” sebutnya.
Sementara, Koordinator Lapangan, Sri Djatmiko menuturkan, pos pertolongan pertama dan layanan tempat istirahat siaga Mudik Lebaran merupakan kegiatan rutin setiap akhir bulan Ramadhan.
Ia menjelaskan, jumlah pendirian pos tiap tahun menyesuaikan kebutuhan dan kekuatan internal PMI dalam pelayanaan. Sebelum pandemi, PMI Kota Semarang mendirikan 6 posko, namun tahun ini hanya 2 posko.
“Ada dua pos dukungan istilahnya, Jadi kita diminta ikut gabung, satu permintaan mendukung pos di rest area Tol Kalikangkung, dan satu pos di Semarang Zoo per hari 10 orang untuk siaga pertolongan pertama bagi pengunjung,” urainya.
Lebih lanjut, ia menegaskan, tidak ada pos PMI yang diadakan dengan keterpaksaan atau alakadarnya. Semua murni sesuai perhitungan antara kapasitas untuk memenuhi kebutuhan pelayanan masyarakat.
“Jumlah yang mampir berkurang Karena ada tol dan program mudik gratis. Ini jelas cukup efektif dalam mengurangi kecapekan dan kecelakaan di jalan raya,” ujarnya.
Pada posko siaga mudik lebaran, terdapat satu dokter yang siap di lokasi (dokter stand by). Selain itu, juga ada dokter siap untuk menerima panggilan darurat (dokter on call).
Utuk mendukung operasional, pihaknya juga menyiapkan 2 ambulans, 2 mobil jenazah, 1 mobil triton, dan 2 motor trail dengan 50 personel jaga dari unsur relawan yang telah terampil, dan 40 staff.
“Stand by 24 jam dengan 3 shift jaga,” pungkasnya. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps
Respon (2)