Ponpes di Pati Krisis Air

Pengecekan air di Pondok Pesantren (Ponpes) Madinatul Quran di Dukuh Pecangaan, Desa/Kecamatan Winong, Kabupaten Pati. Foto: Miftahus Salam/Lingkar.co
Pengecekan air di Pondok Pesantren (Ponpes) Madinatul Quran di Dukuh Pecangaan, Desa/Kecamatan Winong, Kabupaten Pati. Foto: Miftahus Salam/Lingkar.co

Lingkar.co – Sumber air di Pondok Pesantren (Ponpes) Madinatul Quran di Dukuh Pecangaan, Desa/Kecamatan Winong, Kabupaten Pati mulai mengering. Akibatnya, ratusan santri dan puluhan pengasuh ponpes harus menghemat air dengan jarang mandi.

Akibat kekeringan ini, para santri dan pengasuh ponpes juga kesulitan untuk mencuci pakaian dan mengambil air wudhu untuk beribadah.

Untuk menghemat air, para santri mandi hanya sehari sekali dan tiga kali seminggu untuk mencuci pakaian.

Whats-App-Image-2024-09-19-at-14-21-32

”Air sulit. Kalau cuci baju tidak bisa sehari sekali. Jadi tiga hari sekali seminggu sekali. Untuk wudu juga sulit. Tadi pagi kami tidak bisa salat duha. Karena memang tidak ada air. Lalu mencuci baju, biasanya lancar setiap hari bisa sampai nyuci, sekarang tidak pasti,” ujar Kepala Ponpes Madinatul Quran, Muhammad Arief Hendarto, baru-baru ini.

Ia menjelaskan dari delapan sumur resapan yang ada di kawasan ponpes, empat di antaranya sudah kehabisan air.

Untuk memenuhi kebutuhan terhadap air bersih, pihaknya terpaksa membeli tiga hingga empat tangki air bersih setiap harinya. Selain itu, ponpes juga mengandalkan bantuan air bersih dari para relawan, Palang Merah Indonesia (PMI), hingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Png-20230831-120408-0000

”Beli air tangki, sehari bisa empat kali. Harganya Rp 200 ribu per tangki. Tapi terkadang ada juga bantuan dari relawan,” katanya. 

Arief berharap agar musim kemarau cepat berlalu, sehingga pihaknya tidak lagi kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air bersih untuk keperluan sehari-hari.

”Harapannya semoga kekeringan cukup selesai. Semoga dapat bantuan dari pemerintah,” tandas dia. 

Sebagaimana diketahui, sejumlah wilayah di Pati Selatan saat ini mulai krisis air bersih dampak dari fenomena el-nino yang membuat musim kemarau lebih panjang dari biasanya.

BPBD Pati pun mulai gencar mendropping air bersih ke sejumlah wilayah yang membutuhkan, mulai dari Kecamatan Gabus, Tambakromo, Winong, Jakenan, Jaken, dan Pucakwangi. (*)

Penulis: Miftahus Salam

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps