JAKARTA, Lingkar.co – Anggota DPR RI dari Fraksi PPP, KH. Muslich Zainal Abidin meminta pemerintah menghentikan tindakan refresif yang dilakukan kepolisian terhadap warga Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah yang menolak adanya penambangan batu andesit.
Penolakan warga tersebut menurut Muslich wajar sebab mereka khawatir tambang bisa merusak sumber mata air yang merupakan kebutuhan penting warga di masa ini dan masa depan.
Baca Juga :
Ketum DKN LSN Singgung PBNU dan Jaringan Gusdurian yang Menghalangi PSN Bendungan Bener
“Wajar lah mereka menolak dan melawan agar di desanya tidak terjadi penambangan galian C. Mereka khawatir sumber mata air dan sawah mereka rusak sehingga menyebabkan kehilangan mata pencaharian. Dimana keberpihakan pemerintah kepada masyarakat?,” katanya.
Dia meminta pemerintah untuk mempertimbangkan Kembali pembangunan galian C di desa Wadas tersebut.
Menurutnya, warga desa mempertahankan lahan tersebut lantaran bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat Desa Wadas.
Muslich menilai tindakan kepolisian sangat berlebihan. Tindakan-tindakan aparat tersebut seakan memposisikan warga sebagai kriminal dan teroris.
Apalagi selama ini Kabupaten Purworejo terkenal damai dan tentram.
“Tindakan refresif semacam ini adalah tindakan konyol dan bodoh. Seharusnya pihak kepolisian tidak melakukan hal tersebut. Selama ini Purworejo, khususnya Desa Wadas aman-aman saja, jangan bikin ricuh seperti itu,” jelasnya.
Kiyai Muslich menilai tindakan referesif pihak kepolisian tidak mencerminkan mengayomi masyarakat.
Dia menyesali dengan mendatangkan ratusan personil polisi dan menangkap puluhan warga Desa Wadas.
“Mereka ini bukan teroris, apakah tidak ada cara lain yang lebih baik?,” tanyanya.
Penulis : Muhammad Idris
Editor : Muhammad Nurseha