SEMARANG, Lingkar.co – Masjid Raya Baiturrahman Semarang, mendapat sentuhan renovasi dari Kementerian PUPR, dengan anggaran sebesar Rp84,2 miliar.
Proyek penataan dan renovasi masjid secara Multi Years Contract (MYC) tahun 2021 – 2022, atau target rampung pada 22 Agustus 2022.
Penataan dan renovasi masjid yang terletak di Kawasan Simpang Lima Kota Semarang itu, diawali dengan acara seremonial pada Kamis (2/8/2021).
Hadir dalam acara tersebut, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, Ketua MUI Jateng, KH Ahmad Darodji, dan Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Didiet Arief Akhdiat.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, berharap, masjid tersebut dapat menjadi ikon tempat ibadah di Jateng, setelah renovasi.
“Memang harapan kita, Masjid Baiturrahman akan menjadi ikon dari area Simpang lima, desainnya nanti akan bagus. Didepan ada kolam air, perbaikan menara. Pasti lebih cantik. Penataan parkirnya juga akan bagus,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, mengatakan penyebaran agama Islam juga berawal dari Provinsi Jawa Tengah. Karenanya, wajah Jawa Tengah, yakni Masjid Raya Baiturrahman perlu tertata dengan baik.
“Sehingga memang perlu masjidnya ditata, artinya kacamata Islam itu harus dimunculkan. Baik dari dinamisnya dan sejarahnya,” katanya.
Selain itu, Wagub Taj Yasin, menyambut baik penataan dan renovasi masjid kebanggaan masyarakat Semarang itu.
“Saya berterima kasih kepada PUPR, pemerintah, baik pusat maupun Kota Semarang yang sudah melakukan perubahan-perubahan,” tuturnya.
Sebagai informasi, pekerjaan renovasi masjid meliputi beberapa aspek, seperti penguatan struktur masjid, pelapis lantai dan dinding, menara masjid, basement VIP, bangunan MUI dan basement.
Kemudian, penataan eksterior dan interior masjid, ATM Center, TPS, rumah genset, pos jaga, pedestrian, sekolah, dan , tempat parkir dengan daya tampung 229 sepeda motor dan 54 mobil.
Baca Juga:
Pandemi Tak Dijadikan Alasan Bagi Siswa SD Birul Walidain Torehkan Prestasi
MENAMPUNG 4.500 JEMAAH
Masjid Raya Baiturrahman Semarang, berbentuk limasan. Berdiri di atas lahan seluas 11.765 meter persegi.
Bangunan masjid dengan luas eksisting bangunan masjid 6.000 meter persegi, sekolah 3.900 meter persegi dan Kantor MUI seluas 800 meter persegi.
Masjid itu pertama kali diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 15 Desember 1974.
Masjid Raya Baiturrahman, tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah dan wadah berkumpulnya umat, melainkan juga pusat dakwah Islam.
Masjid yang menjadi kebanggaan warga Semarang itu, mampu menampung 4.500 jemaah.*
Penulis : Rezanda Akbar D
Editor : M. Rain Daling