Lingkar.co – Qunut memiliki arti patuh atau mengabdi kepada Allah SWT. Istilah qunut bisa diartikan sebagai ‘berdo’a kepada Allah SWT sebagai wujud penghambaan dan ketaatan’.
Bacaan do’a qunut dilakukan saat rakaat terakhir, dalam sholat, setelah ruku’ (iktidal) atau sebelum sujud pertama dalam rekaat tersebut.
Macam-macam qunut yang harus diketahui:
Baca juga:
1. Qunut Nazilah
Qunut nazilah ini dilafalkan ketika mendapati musibah besar. Biasanya pada jaman nabi dahulu dalam keadaan perang, bencana alam, atau wabah penyakit.
2. Qunut Sholat Subuh
Qunut sholat subuh ini dibaca setelah I’tidal atau sebelum sujud sholat subuh. Hukumnya sunnah ab’adl. Jika lupa tidak melafalkan do’a ini tidak perl melakukan sujud syahwi.
3. Qunut Sholat Witir
Qunut Sholat witir dibaca ketika sholat witir di pertengahan Ramadan dan sholat witir lainnya.
Ketika membaca do’a, posisi kedua tangan diangkat.
Baca juga:
Menikmati Makanan Khas Australia saat Ramadan, Sekarang Bisa Dicoba di Juwana
Berikut bacaan do’a qunut yang harus anda ketahui:
اَللّٰهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ، وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، وَاسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Allahummahdini fiiman hadayt(a) wa ‘aafinii fiiman ‘aafayt(a) wa tawallanii fiiman tawallayt(a) wa baariklii fiiman a’thoyt(a) waqinii syarro maa qodhoyt(a) wallaa yuqdhoo ‘alaik(a) wa innahu laa yadzillu man waalayt(a) walaa ya’izzu man ‘aadayt(a) tabaarakta robbanaa wa ta’aalayt(a) wa astagfiruka wa atuubu ilaik(a), wa shallallâhu ‘alâ sayyidinaa Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.”
Baca juga:
Jelang Ramadan, Berikan Rekomendasi Buka ke Wana Wisata Kartini Mantingan
Artinya: “Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana Engkau memberikan petunjuk (kepada selainku), berilah keselamatan sebagaimana Engkau memberikan keselamatan (kepada selainku), rawatlah aku sebagaimana Engkau merawat orang lain, berilah keberkahan kepadaku pada semua pemberian-Mu, lindungilah aku dari kejelekan takdir-Mu, sesungguhnya Engkau menakdirkan dan tidak ditakdirkan, dan sesungguhnya tidak terhinakan orang yang menjadikan Engkau sebagai wali, dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci dan Maha Tinggi Engkau, wahai Rabb kami. Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan, aku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau. Dan semoga Allah mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan sahabatnya.”