Sopir Bus PO Haryanto Bebas, Penyidik Gunakan Saksi Kunci Untuk Akhiri Kasus

UNGKAP: Kasatlantas Polres Karanganyar, AKP Sarwoko. (PUJOKO/LINGKAR.CO)

Terjadi Pergantian Warna Traffic Light Dalam Durasi Waktu Tertentu

Terkait adanya saksi yang mengatakan setelah terjadi kecelakaan lalu ia melihat lampu lalu lintas dari arah Sragen atau dari arah utara berwarna merah, Kasatlantas menerangkan bahwa ada durasi waktu antara sebelum kecelakaan itu lampu lalu lintasnya berwarna merah atau hijau tidak tahu.

‘’Dia cuma tahunya pada saat derr kecelakaan di lihat traffict light merah. jadi itu ada durasi waktu sebelum derr hijau atau merah kita tidak tahu,’’ ujar Kasatlantas.

Saat diminta penegasan mengenai sopir bus PO Haryanto saat inisudah tidak diamankan di Satlantas Polres Karanganyar, Kasatlantas membenarkan.

Baca juga:

‘’Heem. Otomatis kita SP-3 Karena  nuwun sewu, yang melanggar meninggal, kan sudah tidak bisa dilanjutkan. Memang dari awal tidak ada penahanan. Untuk menahan si sopir tidak ada unsurnya ditemukan,’’ terang Kasatlantas.

AKP Sarwoko mengaku ada kesalahan saat mengawali penanganan kecelakaan yang sudah terjadi hampir 3 pekan lalu itu karena terpaku pada informasi bahwa busnya ngeblong. Kemudian pada penanganan lebih lanjut, penyidik mendapat  saksi kunci.

‘’Sekarang tak balik, sampeyan yang jadi polisi, Sampeyan ke TKP, ada laka, ada info dari seseorang, seneng, sudah ada yang bilang  bus  ngeblong, ’’kata Kasatlantas.

Baca juga:
CCTV Masjid Rekam Detik-Detik Kecelakaan Bus PO. Haryanto dan Motor di Karanganyar

Lanjutnya, “Waktu itu belum di-BAP, baru data di lapangan ternyata dalam penanganan lebih lanjut faktanya seperti itu (ada saksi kunci),” imbuhnya.

‘’Sudah di BAP. makanya awal kekeliruan kita tadi loh. itu yang mengatakan kroologis awal pada saat penyidik datang ke tpk, dapat informasi dari takmir masjid katanya yang bisnya ngeblong. 

Tapi setelah diperiksa, diambil keterangan dan menuangkannya dalam BAP, ternyata bunyi der lihat di traffic light merah, secara detail, saat mendekati TKP,  cuma dapat informasi sepotong-potong.

Baca juga:
Program OPOP Perkuat Ekonomi Pesantren

“Oh busnya ngeblong. Ini tadi siapa yang menyampaikan, oh pak Parno’. Nanti tinggal penanganan lebih lanjutnya,” terangnya

“Jalan cerita seperti itu tujuan kami masyarakat yang sudah terpatri dibenaknya, wong sing ngeblong bis se saiki kok dadi ngene harus disampaikan  kenapa. Soalnya ada saksi kunci seperti itu,’’ pungkas Kasatlantas. (jok/luh)