SEMARANG, Lingkar.co – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengusulkan pembentukan tim verifikator Covid-19. guna pendataan yang cepat, akurat, dan sinkron.
Hal itu, sangat dibutuhkan dalam upaya pencegahan penularan dan penanganan pasien Covid-19.
Nantinya, tim verifikator bertugas melakukan pengecekan dan memeriksa data tentang Covid-19 yang masuk di tingkat kecamatan.
Usulan pembentukan tim verifikator Covid-19 itu, ia sampaikan saat mengikuti rapat koordinasi penanganan Covid-19 bersama Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, serta para bupati dan wali kota se-Jateng melalui zoom di Rumah Dinas Wakil Gubernur, Senin (23/8/2021).
“Tugasnya memastikan apakah data tentang kondisi pasien sudah masuk atau belum, mereka juga memastikan dan mengontrol apakah pasien atau orang yang terpapar Covid-19 benar-benar sudah isolasi terpusat atau tidak,” jelas Wagub.
Menurutnya, dengan adanya tim verifikator, maka tugas tenaga medis akan ringan. Petugas medis akan berfokus pada pengobatan pasien.
“Pada rapat saya menyampaikan ada usulan tim verifikasi. Jika ada yang terpapar kita mengetahui dimana dan bagaimana kondisinya,” kata Wagub Taj Yasin.
TRACING COVID-19
Dengan begitu, kata dia, ketika terdeteksi ada yang terpapar Covid-19 , maka akan cepat lakukan tracing dengan rasio setidaknya 1:8.
“Ketika satu saja orang yang positif Covid-19, maka kita harus melakukan tracing beberapa orang. Kalau rasionya 1:15, tetapi kita coba 8 dahulu,” kata Gus Yasin, sapaan Wagub
Dari delapan orang yang kontak erat dengan pasien Covid-19, nantinya tim verifikator yang memastikan data orang yang kontak erat tersebut.
“Jika di satu kecamatan melaporkan ada satu warga positif dan lakukan tracing. Maka tim verifikator harus turun untuk mengecek dan memastikan data dalam laporan tersebut.” ucapnya.
“Terutama data tentang alamat, tracing, serta kondisi pasien Covid-19 yang tetcatat dalam laporan apakah sudah sesuai dan sinkron dengan data di tingkat kabupaten, provinsi, pusat, serta data lembaga lainnya seperti TNI dan Polri,” tambahnya.
Gus Yasin menyebutkan, jumlah kecamatan yang tersebar di 35 kabupaten dan kota di Jateng kurang lebih 570 kecamatan.
Menurutnya, apabila terdapat tim verifikator data Covid-19 di setiap kecamatan, dapat memastikan data yang masuk sudah sesuai kondisi nyata di lapangan, serta sinkronisasi data antarinstansi atau lembaga.
Sementara itu, Penjabat Sekda Jateng Prasetyo Aribowo memaparkan data penambahan kasus riil Jawa Tengah.
Untuk kasus baru sebanyak 427 kasus yang meliputi Kabupaten Purbalingga tercatat 94 kasus, Cilacap 41, Banyumas 35, Purworejo 28, dan Kota Semarang 24.
“Sedangkan untuk klaster yang ada di Jawa Tengah, masih didominasi oleh klaster keluarga disusul klaster perusahaan,” katanya.*
Penulis : Rezanda Akbar D
Editor : M. Rain Daling