Tak Hanya Wisata Religi, Desa Kajen Juga Simpan Potensi Wisata Sejarah

Seorang santri menunjukkan Makam Kanjengan tempat Bupati Juwana Ketiga beberapa waktu lalu.(MIFTAHUS SALAM/LINGKAR.CO)
Seorang santri menunjukkan Makam Kanjengan tempat Bupati Juwana Ketiga beberapa waktu lalu.(MIFTAHUS SALAM/LINGKAR.CO)

Mengunjungi Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati (2)

PATI, Lingkar.co – Selain wisata religi, di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati juga terdapat wisata sejarah. Banyak situs-situs sejarah peninggalan sejumlah tokoh-tokoh besar tempo dulu yang ada di Desa Kajen.

Bahkan ada pemandu wisata bagi pengunjung yang ingin mendapat penjelasan seputar situs-situs yang ada di Kajen. Pemandu ini tergabung dalam komunitas Jelajah Pusaka Kajen atau Kadjen Heritage Trail.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

Penggagas Jelajah Pusaka Kajen Muhammad Zuli Rizal mengatakan, banyak sekali situs-situs bersejarah di Kajen yang menarik bagi pengunjung. Selain makam Mbah Muttamakin, juga ada kawasan Makam Kanjengan. Di situ terdapat makam Bupati Juwana ke tiga. “Itu di sebelah kompleks makam sarean itu. Sebelah baratnya,” katanya.

Selanjutnya, ada kolam yang memiliki banyak legenda. Juga terdapat sejumlah bangunan peninggalan masa kolonial Belanda. Selain itu di kawasan madrasah salafiyah terdapat makamnya Mbah Utoh. “Dalam sejarah yang berkembang di masyarakat, Mbah Utoh adalah Panglimanya Keraton Demak,” ujarnya.

Menurutnya, salah satu yang menjadi ikon adalah masjid Desa Kajen. Banyak benda-benda sejarah dan dipercayai memiliki kekeramatan di masjid tersebut. Selain itu, banyak ornamen-ornamen simbolik yang memiliki umur ratusan tahun.

Png-20230831-120408-0000

“Terdapat tulisan Pegon yang usianya sudah 300 tahun. Sekitar 1600 akhir 1700-an awal,” paparnya.

Sudah banyak warga lokal maupun luar daerah hingga mancanegara yang datang ke Desa kajen. Mereka tertarik mempelajari sejarah yang ada di desa tersebut.

Namun, selama pandemi ini, pihaknya tidak menerima kunjungan sama sekali. Pihaknya hanya mengadakan sejumlah kegiatan untuk memperdalam situs-situs sejarah di Kajen. “Saat pandemi kita lebih diskusi internal dan buat buletin,” katanya.

Dalam waktu dekat pihaknya juga akan mengadakan pelatihan bagi calon guide. Terutama bagi generasi muda, agar nantinya ada regenarsi.(lam/lut)

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *