SURAKARTA, Lingkar.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta tidak mempunyai lahan pemakaman khusus untuk jenazah covid-19. Meski permintaan lahan pemakaman sempat meningkat Maret tahun lalu, saat ini jumlah jenazah covid-19 yang dimakamankan mulai turun.
Saat ini, Pemkot Surakarta mengelola lima tempat pemakaman umum (TPU). Yakni, TPU Bonoloyo, TPU Purwaloyo, TPU Daksinoloyo, TPU Pracimaloyo, dan TPU Untoroloyo.
Kepala Seksi Pemakaman Umum Bidang Kawasan Permukiman pada Dinas Perumahan Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Kota Surakarta Adji Anggoro mengatakan, yang paling banyak menerima pemakaman jenazah Covid-19 adalah TPU Bonoloyo.
“Sejauh ini Pemerintah Kota Surakarta belum memiliki lahan khusus untuk pemakaman pasien yang meninggal karena Covid-19,” katanya.
Juru kunci makam TPU Bonoloyo Totok Suryanto menjelaskan, intensitas pemakaman Covid-19 mulai naik pada November 2020 hingga Januari 2021. Tercatat pada November 2020 jumlah pemakaman total berjumlah 106 jenazah, dengan 18 jenazah Covid-19.
Sedangkan di Desember, tercatat mengalami kenaikan yang signifikan. Jumlah total pemakaman pada bulan tersebut ada 149 jenazah, dengan 54 jenazah Covid-19. Sementara pada Januari 2021 berjumlah 141 jenazah, 52 diantaranya merupakan jenazah Covid-19.
“Meskipun sempat mengalami kenaikan, kini pemakaman untuk korban Covid-19 mulai menurun, tidak seperti biasanya. Per 15 Februari 2021, ada pemakaman 40 jenazah di TPU Bonoloyo. Sebanyak 15 jenazah merupakan pasien Covid-19,” ungkapnya.
Dari total sekian jenazah yang teridentifikasi Covid-19 tersebut merupakan warga Banjarsari, Solo sendiri. “Kalau lagi ramai, saya sama teman-teman sampai tidak tidur. Apalagi Desember lalu itu pemakaman hampir setiap hari. Itu harus melayani jenazah Covid-19 sampai dini hari. Karena kalau Covid-19 kan tidak bisa ditunda pemakamannya,” imbuhnya.
Totok menjelaskan, khusus untuk pemakaman jenazah Covid-19 dibebaskan dari biaya retribusi. Sedangkan, pihak keluarga harus membayar Rp 150 ribu sebagai biaya retribusi untuk pemakaman jenazah bukan karena covid-19.
“Pelayanan semua sama. Makamnya juga tidak dibedakan. Semua jadi satu dengan makam yang biasanya, baik makam reguler maupun Covid-19,” tutupnya.(luh/lut)
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps