CANTIK dan punya jiwa berbisnis hebat, begitulah kiranya kalimat yang cocok untuk menjuluki perempuan kelahiran Karanganyar 26 Maret 1997 ini. Sewaktu duduk di bangku perkuliahan ia aktif di berbagai kegiatan kampus.
Selain aktivis kampus, ia juga menggeluti dunia modeling. Sehingga kadang membuatnya kewalahan. Karena harus membagi waktu antara pemotretan dan kegiatan kampus.
Namun di tengah banyaknya aktivitas itu, perempuan yang akrab disapa Laili ini, ia juga masih sempat mengelola usaha. “Kalau sekarang Alhamdulillah sudah lulus, jadi saya bisa lebih fokus menjalankan bisnisnya. Kalau dulu masih sambilan sekarang mungkin bisa dikatakan jadi pekerjaan utama,” ungkap Laili kepada Lingkar Jateng.
Laili sampai saat ini memiliki berbagai usaha di bidang fashion. Seperti mukena, piyama dan daster ukuran jombo. Daster jumbo jarang bisa ditemui di pasaran dan banyak dicari-cari keberadaannya oleh konsumen.
Saat ditanya, mengenai motivasinya berbisnis. Laili mengaku, motivasinya adalah keluarga. Menurut laili, yang paling memberikan dukungan penuh kepada dirinya ketika menjalankan usaha adalah keluarga dan orang-orang di sekitarnya. “Terlepas dari itu, saya juga punya keinginan untuk memiliki pekerjaan yang tidak terikat,” terangnya.
Dirinya memberikan tips-tips bisnis di masa pandemi seperti ini. Di mana semua orang berlomba-limba mendirikan usaha. Menurut Laili, sebagai orang yang akan menjalankan usaha haruslah kreatif dalam menentukan dan membuat brand dan mengarah ke segementasi pasar yang sudah ditentukan.
“Di dalam berbisnis tentunya ada persaingan ketat, apalagi sekarang ini banyak orang juga menggeluti bisnis fashion. Yang dicari masyarakat juga barang yang bagus tapi murah. Oleh karena itu harus punya inovasi untuk menjual barang yang masih jarang di pasaran,” ujar Laili. (mg3/one/aji)
