PATI, JAWA TENGAH, Lingkar.co – Peredaran Kartu Identitas Anak (KIA) di Kecamatan Jaken sudah mencapai 5.000 keping.
Pemerintah Kecamatan Jaken dalam hal ini juga beraharap agar penggunaan KIA sebagai kartu identitas yang bersifat mobile bagi anak, bisa lebih maksimal terlebih dalam dunia pendidikan.
Kasi Pelayanan Kantor Kecamatan Jaken, Lilik Setiyaningsih menjelaskan. Jumlah tersebut merupakan nominal keselurahan KIA yang telah terdistribusi sejak awal peluncurannya.
Meski demikian, pengaplikasian KIA sebagai berkas kependudukan untuk anak, untuk wilayah Kecamatan Jaken masih belum begitu aktif.
“Mungkin karena setelah peluncuran KIA, beberapa waktu kemudian terjadi pandemi Covid-19,” ucapnya.
Meski demikian lanjutnya, untuk permohonan KIA pada kantor Kecamatan Jaken masih sering ada warga yang melakukan permohonan.
KIA Sebagai Pelengkap Berkas Pendaftaran Sekolah
Biasanya pemohon yang mengajukan permohonan KIA, adalah warga yang masih domisili Kecamatan Jaken tetapi bertempat tinggal pada wilayah Kota Pati atau wilayah yang padat penduduk.
“Karena kebanyakan orang tua pemohon KIA, biasanya meminta agar pelayanan KIA segera tercetak untuk melengkapi berkas pendaftaran sekolah anaknya,” terangnya.
Baca juga:
Bupati Grobogan Salurkan Sembako dari Presiden ke Warga Terdampak Covid-19
Pada kesempatan yang sama, Kasi Tata Pemerintah Kecamatan Jakenan, Agus Karyadi menambahkan. Beberapa instansi pendidikan di Kecamatan Jaken belum sepenuhnya menggunakan KIA.
“Mungkin pihak sekolah juga masih mentolelir terkait penyertaan KIA sebagai salah satu syarat untuk pendaftaran masuk sekolah,” imbuhnya.
Kepala Disdukcapil Pati, Rubiyono juga berharap agar kepemilikan KIA untuk setiap anak Kabupaten Pati segera terpenuhi.
Sebab Kartu KIA merupakan berkas kependudukan sebagai pemenuhan hak konstitusional bagi anak.
“Selain itu, KIA juga penting untuk pendataan pada instansi pendidikan. Selain itu, KIA juga bakal sangat berguna ketika orang tua ingin membuat buku tabungan pada bank untuk anak,” jelasnya.
KIA juga merupakan bentuk komitmen dari negara, untuk mencegah perdagangan anak. Serta sebagai salah satu media pengenal bagi anak.
“Kita tidak berharap terjadi hal buruk pada anak, tetapi setidaknya ketika mereka tersesat atau tidak tahu jalan pulang. KIA dapat membantu warga lain atau petugas kepolisian untuk mengantarkan anak tersebut ke rumahnya,” tutupnya.
Penulis: Ibnu Muntaha
Editor: Galuh Sekar Kinanthi
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps