YOGYAKARTA, Lingkar.co – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi pada Kamis (3/6) kembali luncurkan lava pijar.
Guguran lava pijar tersebut meluncur dengan jarak maksimum sejauh 1.500 meter ke arah barat daya mulai pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.
Baca juga:
BNPB Belum Temukan Varian Virus Baru Covid-19 di Kudus
Menurut Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, selama periode pengamatan itu Merapi juga mengalami 43 kali gempa guguran.
Dengan amplitudo 3-20 mm selama 10-141 detik, lima kali gempa hembusan dengan amplitudo 2-7 mm selama 11-27 detik.
Asap berwarna putih juga terpantau keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas tebal setinggi 50 meter di atas puncak.
Baca juga:
WHO Berikan Izin Sinovac, Bukti Vaksin di Indonesia Aman
Selain itu juga terjadi sembilan kali gempa fase banyak dengan amplitudo 2-6 mm selama 5-9 detik, dan lima kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 25-67 mm selama 11-24 detik.
Pada periode pengamatan Jumat (2/6) pukul 18.00-24.00 WIB, Gunung Merapi tercatat meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya.
BPPTKG hingga saat ini jika melihat keadaannya dan hasil dari pantauan, pihaknya masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Baca juga:
Keraton Ratu Boko Tawarkan Paket Piknik Eksklusif
Apabila terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau radius tiga km dari puncak gunung.
Guguran lava dan awan panas dari Merapi BMKG perkirakan berdampak pada wilayah sektor selatan-barat daya, yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. (ara/luh)
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps