Pesona  

Wayang Krucil, Kesenian yang Digelar Setiap Masa Panen di Desa Plantungan Blora

Kesenian Wayang Krucil/Foto: Lilik Yuliantoro
Kesenian Wayang Krucil/Foto: Lilik Yuliantoro

Lingkar.co – Ada hal unik disalah satu wilayah di ujung timur Jawa Tengah, yakni Kabupaten Blora. Bagaimana tidak? pasalnya, tiap panen padi maupun tebu tiba di Desa Plantungan masih mempertahankan tradisi turun temurun yakni sedekah bumi.

Bahkan, saat lingkar.co secara langsung menemui Kepala Desa Plantungan, Endang Susana, menyampaikan bahwasanya dalam menjalankan tradisi syukuran ini, di gelar setiap setahun sekali, tepatnya di hari Jumat pahing dengan menggelar kesenian Wyang Krucil,

“Jadi, hiburan Wayang Golek atau Wayang Krucil ini sudah dilakukan turun temurun ketika sedekah bumi. Kesenian tradisional tersebut digelar di Sendang besar atau Sendang Timongo, sekaligus sebagai tempat bancakan Desa,” kata Endang.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

Lebih lanjut, Endang pun kembali menceritakan sedikit mitos yang sudah membumi di desa tersebut terkait wayang krucil.

“Dulu sebelum saya menjabat kades Desa Plantungan ini, kononnya pernah terjadi angin ribut. hal tersebut dikarenakan waktu sedekah bumi tak ada hiburan wayang krucil. Jadi semenjak saya menjabat dan tiap tahun sekali disedekah bumi tradisi wayang krucil ini selalu dipentaskan,” ungkapnya.

“Satu lagi, selain wayang krucil nanti juga ada tayub, lokasinya sama di sendang Timongo,” imbuhnya.

Png-20230831-120408-0000

Dirinya mengaku tradisi sedekah bumi dan gelaran Wayang maupun Tayub, selain sebagai wujud syukur kepada Sang Pencipta, juga merupakan salah satu cara nguri-uri tradisi Jawa.

Kepala Desa Plantungan, Endang Susana

Namun, meskipun demikian Desa Plantungan tidak menutup diri dari hiburan dan kesenian yang lain.

“Mau hiburan dangdut, ketoprak, tayub, atau yang lain boleh boleh saja, yang penting Wayang golek dikepyake atau digelar meskipun cuma sebentar. Sudah pakem nya,” ungkapnya.

Ia, pun menambahkan bahwa sedekah bumi tersebut ada tiga gunungan berisi jajanan dan hasil bumi lainnya dari warga yang nantinya usai menjalani ritual di doakan, akan direbutkan pengunjung yang hadir di Desa tersebut.

Sementara itu, yunia warga Blora kota yang datang berkunjung mengaku senang dan sangat menikmati nuansa sedekah bumi di Desa Plantungan.

“Daerahnya ini kan semi pegunungan, masih asri dan tradisinya sangat kental. Dekat dengan pabrik semen juga. Pokoknya setiap tahun kalau nggak kesini rugi, soalnya menyenangkan main kesini,”  bebernya.

Perlu diketahui bahwa Desa Plantungan berada di gugusan Bukit Gunung Kendeng, Kabupaten Blora bagian utara yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Rembang, dan kondisi wilayahnya sangat dekat dengan pabrik Semen Indonesia.

Tak hanya itu, sebagian warganya berasal dari Gunung Kidul, Klaten dan Jogja yang pada masa kolonial diajak untuk eksplorasi sumber minyak bumi yang ada di desa ini.

Penulis : Lilik Yuliantoro

Editor : Kharen Puja Risma

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *