Lingkar.co – Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI-Perjuangan Dapil Jawa Tengah III, Edy Wuryanto berikan apresiasi kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora, Jawa Tengah, atas penghargaan dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin karena juara 1 tingkat nasional untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan balita.
Penghargaan yang diserahkan pada Rabu lalu (17/05/2023) ini, dan diterima langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Blora Edi Widayat. Menurutnya penghargaan tersebut harus menjadikan Blora semakin baik pada sektor kesehatan.
“Yang menjadi indicator dalam penilaan lomba ini antara lain menu PMT lokaal, realisasi anggaran, data monitoring dan evaluasi, serta respon kader. Ini kerja keras dan kerja bersama yang baik antara pemerintah sampai tataran masyarakat,” ucapnya, saat dihubungi lingkar.co, Jumat (19/05/2023).
Lebih lanjut, pihaknya pun berharap agar penghargaan ini sebagai motivasi masyarakat Blora dan pihak terkait. Salah satunya yakni terkait penurunan tingkat stunting.
“Berdasar Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), tingkat stunting Blora cukup tinggi. Yakni 25,8 persen dari sebelumnya 21,5 persen. Artinya jumlah anak yang stunting meningkat. “Ini menjadi awal untuk terus memperbaiki apa yang sebelumnya kurang,” ungkapnya.
Dirinya, kembali mengingatkan bahwa Kementerian Kesehatan telah meluncurkan petunjuk teknis (Juknis) PMT bahan pangan lokal. Artinya makanan tambahan tersebut tidak perlu jauh dari rumah dan ada di sekitar.
“Ini akan mempermudah masyarakat untuk mendapatkannya. Saya, menyarankan agar ada sosialiasi yang masif kepada masyarakat terkait hal ini. Ada ikan atau ayam yang masih melimpah di Blora. Manfaatkan yang ada di sekitar untuk mencukupi gizi ibu hamil dan balita. Dan jangan lupa konsumsi daun kelor, karena mengandung banyak vitamin, zat besi, hingga protein nabati,” terangnya.
Pihaknya, pun berharap kembali kepada Kepala Dinkes Blora, agar terus memantau malnutrisi. Termasuk yang over weight.
“Intervensi diberikan tidak hanya ketika ada kasus. Langkah preventif diperlukan dengan memastikan semua ibu hamil mendapatkan gizi yang baik. Bahkan sejak remaja, perempuan harus dipantau. Pemberan tablet penambah darah diperlukan,” bebernya.
“Lalu ketika bayi lahir dipantau berat badan dan tinggi badan. Jangan lupa diberkan ASI minimal sampai enam bulan,” bebernya kembali.
Penulis : Lilik Yuliantoro
Editor : Kharen Puja Risma
Ia, juga tak menampik tanggungjawab untuk memberikan gizi yang seimbang harus diberikan pada seluruh pihak. Misalnya suami diberikan edukasi agar tidak hanya sibuk mencar nafkah tapi juga mengerti bahan makanan apa yang dibutuhkan untuk istrinya yang sedang hamil dan menyusui.
“Orang tua dan tetangga sebaiknya juga memberikan dukungan kepada ibu hamil atau yang sedang menyusui. Dengan cara ini diharapkan prevalensi stunting di Blora bisa turun sesua dengan target nasional, yakni 14 persen,” jelasnya.
Terakhir, Edy menambahkan bahwasanya penurunan stunting ini memiliki manfaat jangka panjang, dan diprediksi pada 2035 Indonesia mulai mengalami bonus demografi.
“Yang dalam waktu dekat ini lahir, akan menjadi remaja atau dewasa muda pada tahun tersebut. Dengan menurunkan angka stunting sekarang, maka generasi muda di 2035 akan memiliki daya saing yang baik, dan ini untuk meningkatkan daya saing Kabupaten Blora juga,” imbuhnya.
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps