Bermula dari Salah Satu Staf yang Demam
Awal kasus muncul, Suratno mengatakan, berasal dari salah satu staf yang merasa demam dan pusing. Lalu melakukan test swab dan hasinya positif.
‘’Setelah konsultasi ke Puskesmas, kemudian mencari kontak eratnya, sehingga ketemu. Ada 17 orang yang jalani swab, yang 7 langsung positif. Puskesmas sudah semprot disinfektan tempat-tempat yang berisiko,’’ kata Suratno.
Suratno menambahkan, pihak sekolah sudah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19. Cabang Pendidikan Wilayah VI membantu konsultasi dengan Disdikbud Provinsi Jawa Tengah dan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah.
Baca juga:
Pemkab Karanganyar Tunggak Bayar Iuran BPJS Kesehatan Perangkat Desa Tiga Bulan
Langkah dari sekolah, sambil menunggu rekomendasi dari gugus tugas Kabupaten Karanganyar, sekolah tidak ada layanan dalam bentuk tatap muka.
Semua guru dan karyawan bekerja dari rumah. Kemudian staf yang terkonfirmasi positif sesuai arahan Puskesmas untuk melakukan isolasi mandiri.
Suratno menegaskan, langkah sterilisasi SMAN Kebakkramat tersebut akan berlangsung selama belum ada rekomendasi dari Satgas Covid-19Kabupaten Karanganyar.
‘’Mudah-mudahan 3-4 hari kedepan sudah keluar rekomenfdasi dari Satgas Covid-19,’’ kata Suratno.
Baca juga:
Pemberangkatan 1021 Calon Jamaah Haji Kudus Tunggu Keputusan Resmi
Saat mengkonfirmasi kapan Dinas Pendikan Wilayah VI memperoleh informasi 1 staf SMAN Kebakkramat positif Covid-19, Suratno menjawab sudah satu pekan lalu.
‘’Kalau 7 orang yang positif Covid-19 setelah di Swab informasinya sudah kemarin (Kamis/8/4),’’ kata Suratno.
Suratno mengimbau kepada kepala Sekolah SMA, SMK, dan SLB negeri dan swasta yang ada di Cadik Wilayah VI agar tetap waspada terhadappandemi Covid-19 yang masih ada.
‘’Kedua agar tidak ada kegiatan yang mengundang kerumuman. Terus prokes di sekolah harus slebih ketat. Lalu sekolah yang aman,’’ kata Suratno. (jok/luh)