Banteng vs Celeng, Ini Tanggapan Wakil Ketua DPD PDIP Jateng

Tangkap layar youtube lingkardotco official/lingkar.co
Tangkap layar youtube lingkardotco official/lingkar.co

SEMARANG, Lingkar.co – Imbas pembahasan Calon Presiden 2024 pada internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), kian memanas. Bahkan, ucapan banteng dan celeng muncul dari mulut Ketua DPD PDIP Jawa Tengah (Jateng), Bambang Wuryanto alias Pacul beberapa waktu lalu.

Munculnya adagium tersebut bermula dari Wakil Ketua DPC PDIP Kabupaten Purworejo, Albertus Sumbogo dan beberapa pengurus mendeklarasikan diri siap mendukung Ganjar Pranowo maju Pilpres 2024.

Istilah celeng yang terlontar untuk kader PDIP, yang mendukung Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024. Menurutnya, kader yang keluar dari barisan bukanlah banteng, melainkan celeng.

Wakil Ketua DPD PDIP Jateng Abang Baginda Muhammad Mahfuz Hasibuan, akhirnya buka suara soal polemik internal PDIP, banteng vs celeng.

Abang Baginda menyampaikan bahwa istilah banteng dan celeng bukan istilah yang baru, melainkan sudah ada sejak lama.

“Istilah banteng dan celeng, menurut saya sudah ada berkat dari pidato Bung Karno pada tanggal 23 Januari 1945. Dalam pidatonya, Bung Karno mengatakan syarat terbentuknya partai pelopor adalah disiplin kader partai. Karena itu, PDIP ketika menjadi partai pelopor yakni semua kader harus disiplin, ” kata Abang Baginda, melalui video statemen yang Lingkar.co terima Rabu (13/10/2021).

Png-20230831-120408-0000

Anggota DPRD Komisi C Jateng itu, mengatakan, bahwa kedisiplinan yang dimaksud merupakan kader partai yang tegak lurus terhadap apa yang menjadi keputusan partai maupun Ketua Umum PDIP, harus terlaksanakan.

Menurutnya, kader harus memiliki pedoman sikap politik, kebijakan, dan perjuangan partai.

“Semua orang paham, PDIP adalah ajaran Bung Karno. Ajaran Bung Karno seperti apa, PDIP menjalankan kepemimpinan prinsip demokrasi terpimpin. Untuk itu, kader partai tegak lurus, patuh AD/ART maupun keputusan partai. Sementara Kongres partai hanya mengamanatkan calon presiden dan wakil itu keputusan Ketua Umum, “jelasnya.

Sisi lain, Ia juga mengumpamakan karakteristik hewan banteng sebagai satwa yang memiliki sifat selalu berkelompok, dengan pimpinan banteng jantan yang kuat dan perkasa. Karena itu, pimpinan mampu melindungi anggotanya atau banteng-banteng lainnya.

“Itulah karakter banteng. Kalau celeng tidak, hewan yang hidup sendiri dan cenderung merusak. Istilah banteng adalah kader, yang sebenarnya kader PDIP. Celeng itu, katanya kader PDIP, tapi tidak sesuai dengan karakter dari PDIP,” ujarnya.

Sementara itu, menyikapi soal narasi banteng vs celeng, Baginda menegaskan wacana itu tidak mempengaruhi solidaritas PDIP di Jawa Tengah.

Menyikapi itu, ia yakin kader partai sejak dahulu sudah paham tentang kewajiban tugas dan hak seorang kader. Bahkan ia semakin yakin PDIP akan semakin solid, jika ada seseorang maupun sekelompok hendak memecah belah partainya.

“Ini tak berpengaruh, justru para banteng akan semakin solid dan merapatkan barisan,” tegasnya.

Selain itu, ia menjelaskan tugas seorang pengurus partai adalah menjalankan tugas amanat dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

“Sedangkan urusan calon presiden maupun wakil presiden itu urusan Ibu Ketua Umum,” katanya.

Bambang Pacul Disebut Lahirkan Kader Bebek

Selain itu, Baginda juga menjawab tudingan mengenai kepemimpinan Bambang Pacul yang melahirkan kader bebek. Menurutnya tudingan tersebut tidak memahami situasi dan fakta PDIP Jateng.

Baginda mengatakan kepemimpinan Bambang Pacul melahirkan kader partai yang berideologi, militan, berjiwa kepemimpinan, dan handal mengolah keorganisasian baik di partai, legislatif maupun eksekutif.

“Itu faktanya, bisa dilihat ya kepemimpinannya mas Pacul. Semua momen momen elektoral itu kita naik angka yang signifikan. Misalnya kemarin DPRD Provinsi Jateng, yang awalnya 27 orang sekarang menjadi 42 orang. Kemudian DPRD RI semula 14 orang menjadi 26 orang,” jelasnya.

Bahkan pada tanggal 9 Desember 2020 lalu, PDIP mampu memenangkan 17 kepala daerah dari 21 wilayah di Jateng. Itu hasil perjuangan kader partai dengan dibawah nahkoda Bambang Pacul.

“Kepemimpinan mas Pacul, partai solid. Karena banteng ini benar-benar kader partai menjalankan tugas secara tegak lurus,” ucapnya.

Penulis : Rezanda Akbar D.

Editor : Muhammad Nurseha

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *