Lingkar.co – Warga Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, khususnya di Desa Asempapan, Sambilawang, dan Guyangan mengeluhkan bau limbah yang diduga berasal dari Pabrik Gula (PG) Trangkil PT Kebon Agung. Limbah tersebut dibuang dan mengalir di sungai yang berada di Desa Sambilawang.
Salah satu warga Asempapan, Uun mengaku sampai pusing karena bau menyengat dari limbah tersebut.
“Ora kecipratan gulane malah mendem limbahe. Sampe bileng nek sirah kok (tidak kebagian gulanya, justru terdampak limbahnya. Sampai pusing di kepala),” katanya pada Minggu (10/11/2024).
Menurutnya, hal senada juga dikeluhkan tetangganya. Bahkan, beberapa di antaranya pengen marah.
“Rumongso ra ono wong ra ngamuk goro-goro tamte (nggak ada orang yang nggak maraj gara-gara tamte (sebutan sungai yang bau)),” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan warga Guyangan, Kuri. Menurutnya, meskipun limbahnya berada di sungai yang masuk wilayah Sambilawang, tapi dampak baunya juga tercium sampai Guyangan.
“Podo Guyangan keno imbase (Sama Guyangan juga kena imbasnya),” keluhnya.
Sementara itu, warga Sambilawang, Syihab berharap masalah limbah ini bisa segera ditangani, termasuk juga bila memungkinkan dilakukan normalisasi sungai.
“Harapannya normalisasi sungai dan pencegahan limbah yang berkelanjutan, dalam arti bau dan efeknya enggak sejahat yang kita rasakan,” harapnya.
Di sisi lain, Kepala Desa Asempapan Sukarno saat dihubungi mengaku segera menyampaikan ke Kades Sambilawang terkait keluhan bau limbah tersebut.
“Nggih mas, ku sampaikan (ke Kades Sambilawang, Red),” ucapnya.
Selang beberapa lama, ia menyampaikan bahwa limbah tersebut mulai ditangani oleh PG Trangkil.
Namun, ternyata hingga Senin (11/11/2024) malam, bau limbah tersebut masih menyengat. Kemudian, saat Kades Sambilawang Mustain dihubungi mengaku sudah menyampaikan keluhan bau limbah tersebut ke PG Trangkil.
“Apa yang disampaikan Mbah Karno (Kades Asempapan, Red) sudah saya lanjutkan ke pihak PG Trangkil mas,” katanya.
Selanjutnya ia memberikan nomor pihak PG Trangkil yang dalam keterangannya sebagai penanggung jawab limbah, yakni Fikri.
Saat dihubungi, Fikri menjawab bahwa pihaknya sudah melakukan upaya untuk mengatasi bau limbah tersebut sejak Sabtu (9/11/2024) lalu.
“Dari PG sudah ada tindakan berupa evakuasi bau limbah. Sudah dilakukan mulai Sabtu siang sampai Minggu sore, dan kami terus melakukan evakuasi limbah agar baunya bisa teratasi,” ujarnya.
“Kami sudah koordinasi dengan pengelolahan limbah dalam pabrik untuk terus melakukan evakuasi limbah tersebut,” imbuhnya.
Selanjutnya, saat ditanya terkait evakuasinya dan Amdalnya bagaimana, ia menjawab akan mengkoordinasikannya.
“Baik pak, kami koordinasikan dulu dengan bagian pengelolaan limbah di PG,” katanya. (*)
Penulis: Miftahus Salam
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps