MAKASSAR, Lingkar.co – Bom di pintu gerbang Gereja Katedral Makassar Minggu (28/3/2021) mempunyai daya ledak tinggi atau high explosive. Hal tersebut disampaikan Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Merdisyam.
Irjen Pol Merdisyam mengatakan, tim yang turun dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri Cabang Makassar, Tim Inafis, Densus 88 Antiteror dan Gegana Brimob Polda Sulsel. Berdasarkan analisa tim, bom masuk dalam kategori high explosive.
Baca Juga:
26 Terduga Teroris asal Gorontalo Ditahan di Cikeas
“Yang merakit ini sangat paham dalam hal kerja-kerja peledakan. Tim juga masih terus melakukan penyelidikan untuk mengusut tuntas aksi bom bunuh diri itu,” katanya Minggu (28/3).
Dia menyatakan, tim dari Densus 88 Antiteror Mabes Polri juga masih mendalami jaringan kelompok teroris mana yang terlibat dalam bom bunuh diri tersebut.
“Teman-teman di lapangan juga masih selidiki jaringan apa yang terlibat dalam bom bunuh diri itu,” katanya.
Baca Juga:
POLRI Tangkap 23 Terduga Teroris Jamaah Islamiyah di 8 Lokasi Sumatra
Sebelumnya, insiden ledakan yang diduga bom terjadi di pintu gerbang Gereja Katedral Makassar, Jalan Kajaolalido, Kelurahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Ahad, sekitar Pukul 10.30 WITA.
Lokasi ledakan yang berada di sekitar Polsek Ujung Pandang dan Polrestabes Makassar serta Kantor Balaikota Makassar itu langsung membuat heboh. Aparat kepolisian langsung bergerak ke lokasi kejadian untuk mengamankan lokasi.
Dalam peristiwa itu, Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam mengatakan korban sementara yang terhitung ada sembilan orang. Lima adalah sekuriti gereja dan empat lainnya adalah jemaat. Namun kemudian ada penambahan korban luka-luka sehingga menjadi 14 korban.(ara/lut)
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps
Respon (5)