Dewan Apresiasi Petani, Tolak Impor Beras

PERTANIAN: Wacana Kementrian Perdagangan untuk melakukan impor beras, alami banyak penolakan dari berbagai pihak. (ISTIMEWA/LINGKAR.CO)
PERTANIAN: Wacana Kementrian Perdagangan untuk melakukan impor beras, alami banyak penolakan dari berbagai pihak. (ISTIMEWA/LINGKAR.CO)

Ia mengaku penolakan impor tersebut itu juga merupakan aspirasi dari masyarakat dan petani di lapangan.

Karenanya kondisi ini harusnya bisa menjadi pertimbangan dan perhatian pemerintah utamanya Kementerian Perdagangan untuk segera membatalkan impor beras.

Baca juga:
ETLE, Satlantas Polres Pati Baru Tindak Tiga Pelanggar

”Harusnya pemerintah memperbanyak penyerapan gabah petani agar harga saat panen bisa stabil. Makanya kami tegas menyuarakan penolakan impor sebagai bentuk keberpihakan pemerintah ke petani,” ujar dia.

Penolakan itu ada berbagai alasan. Seperti ketersediaan stok yang surplus dan melimpah. Penolakan juga ada pada sisi psikologis petani.

Kebijakan Impor Memiskinkan Petani

PERTANIAN: Indonesia masih berpotensi untuk penuhi kebutuhan beras nasional. (ISTIMEWA/LINGKAR.CO)

Bahkan sekedar wacana impor tersebut telah berdampak buruk pada harga gabah yang merosot saat di beberapa daerah termasuk Sragen.

Wacana impor juga akan menyakitkan petani yang sudah berjuang susah payah menanam padi namun saat panenan tidak laku dijual.

Baca juga:
Rizky Febian Laporkan Teddy soal Penggelapan Aset

”Bayangin petani kita susah payah bergelut di sawah dan sekarang panen raya petani bingung cara menjualnya karena nggak ada yang beli, kok mau impor beras,” keluh Suparno.

Lanjutnya, “Setiap hari Sragen diminta 100 ton beras saja mampu kok. Sudah situasi seperti ini, kalau nekat impor apa petani kita mau dimiskinkan,” pungkasnya. (fid/luh)