DEMAK, Lingkar.co– Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah (DPRD Jateng) melakukan kunjungan kerja di SMKN 1 Demak Kamis (15/4/2021). Dalam kesempatan itu, wakil rakyat langsung memantau kesiapan jelang pembalajaran tatap muka (PTM) dan persiapan operasional sekolah dengan konsep “semi boarding school”.
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jateng Abdul Aziz mengatakan, kedatangan komisi E dalam rangka meninjau asrama yang sudah dibangun di kompleks SMKN 1 Demak. Selain itu, juga memantau persiapan sekolah jelang PTM.
Baca Juga:
HM. Hartopo Dorong Gerakan Pramuka Jadi “Benteng” Generasi Muda
“Dari sisi fisik bangunan sudah bisa kita lihat. Dari sisi operasionalissi sesungguhnya belum terjadi, belum terlaksana. Kita memahami, di dalam kebijakan mengasramakan murid berkategori kurang mampu tujunnya sangat baik. Kami, komisi E mendukung program tersebut. Akan tetapi karena belum terlaksana, yang bisa kita lihat baru secara teknis akan dari fisiknya. Sedangkan untuk sarpras jelasng persiapan PTM kami rasa sudah cukup siap,” katanya saat memberikan sambutan.
Meski begitu, pihaknya sempat heran lantaran Kepala SMKN 1 Demak dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Tengah wilayah II (Jepara-Demak) kebingungngan menjawab anggaran pembangunan asrama tersebut.
“Saat kami tanya soal anggaran, kepala sekolah dan kepala dinas malah bingung. Saya heran, ada proyek di tempat kita bekerja tapi saat ditanya soal anggaran pembangunannya malah seperti bingung. Ini saking sempurnanya perencanaan atau bagaimana,” ungkapnya.
Baca Juga:
Gelar Sekolah Inklusi Pendidikan Pancasila
“Namun, tadi sudah terkonfirmasi untuk pembangunan asrama putra dan putri di kompleks SMKN 1 Demak menelan anggaran RP 1,6 miliar. Rp 800 juta untuk asrama putra dan Rp 800 juta untuk asrama putri,” ungkapnya.
Ida Soroti Syarat Siswa hingga Pengawasan di Asrama
Sementara itu, Anggota Komisi E DPRD Jateng Ida Nurul Faridha menyoroti soal letak asrama putra dan putri yang terlalu dekat. Kondisi tersebut khawatirnya menimbulkan hal-hal yang tidak diingingkan.
“Apalagi, para siswa ini kan di usia remaja dan tinggal di satu lingkungan yang jaraknya berdekatan. Jadi pengawasan dari pihak guru harus optimal,” tegasnya.
Baca Juga:
Soal Larangan Mudik, Ida: Biar Pandemi Berakhir Dulu
Tak hanya itu, anggota DPRD Jateng dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga mendorong agar kriteria-kriteria siswa yang bisa masuk asrama agar jelas. Sehingga, tidak muncul kecemburuan antara siswa yang tinggal di asrama dengan yang tidak.
“Perlu kecermatan serius untuk menentukan syarat siswa yang bisa tinggal di asrama. Selain itu, harapannya tidak muncul perlakuan yang berbeda antara siswa yang tinggal di asrama dengan yang lainnya,” harapnya.(lut)
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps
Respon (1)