DPRD Pati Sarankan Pendekatan Persuasif untuk Tingkatkan Vaksinasi Lansia

DPRD Pati
Kegiatan vaksinasi lansia dengan metode door to door yang dilakukan oleh petugas medis dari Puskesmas Margoyoso 2, Pati, baru-baru ini. (Istimewa/Lingkar.co)

Pati, Lingkar.co – Untuk meningkatkan capaian vaksinasi lansia, DPRD Pati sarankan pendekatan persuasif. Menurut Anggota Komisi B DPRD Pati, Sukarno,  langkah efektif yang harus Pemkab Pati lakukan agar target vaksinasi lansia bisa meningkat adalah menggunakan cara persuasif yang melibatkan sejumlah elemen masyarakat. 

“Pemkab harus bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk menyadari pentingnya vaksin komplit dua kali. Untuk itu, harus melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat atau tokoh adat,” tutur Sukarno, Jumat (04/02).

Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati terus mengupayakan tingkat capaian vaksinasi lansia di atas 70 persen. Sebab, capaian vaksinasi lansia di Pati baru mencapai 65 persen.

Dikebut, Capaian Vaksinasi Lansia di Kudus Sudah Capai 40 Persen

Belum meningkatnya capaian vaksinasi lansia, menurut Sukarno, karena adanya beberapa ke kendala. Salah satunya karena masyarakat menganggap vaksin tidak diperlukan lagi.

“Pandemi Covid-19 belum berakhir. Akan tetapi, masyarakat beranggapan vaksin sudah tidak perlu, karena gelombang Covid-19 sudah tidak begitu nampak dan sudah tidak begitu masyarakat rasakan,” sesalnya.

Ia menyayangkan sekarang masyarakat banyak yang menganggap masa pandemi telah berakhir. Padahal realitasnya tidak begitu.

Png-20230831-120408-0000

Capai Pemerataan Vaksinasi, Gus Yasin Dorong Vaksinasi Lansia Door to Door

“Kondisi sekarang, masyarakat menganggap Covid-19 sudah berakhir. Padahal realita di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, sudah banyak yang terpapar Covid-19 varian Omicron,” terangnya melalui sambungan telepon.

Lebih lanjut, politisi Partai Golkar ini pun meminta petugas medis, terutama yang ada di Puskesmas, harus turun ke desa-desa melaksanakan vaksinasi kedua bekerja sama dengan pemerintah desa.

Sementara itu, menurut Bupati Pati Haryanto, kendala untuk vaksinasi lansia, umumnya terjadi karena beberapa hal. Antara lain, adanya penolakan dari anak lansia itu, atau lansia tersebut memiliki penyakit bawaan, atau ada juga yang enggan hadir di lokasi vaksinasi.

“Strategi yang akan kami lakukan adalah dengan jemput bola, yaitu mendatangi langsung lansia yang belum vaksinasi dari rumah ke rumah. Kalau sudah diberi pengertian Insya Allah bisa,” terang Bupati Pati. (Lingkar Network l Falaasifah – Lingkar.co) 

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *