JAKARTA, Lingkar.co – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyetujui tiga belas vaksin Covid-19 yang memperoleh emergency use authorization (EUA). Bahkan, beberapa telah digunakan dalam program vaksinasi nasional. Namun, vaksin-vaksin tersebut merupakan vaksin impor yang pengembangannya luar negeri.
Kondisi ini mendorong Bangsa Indonesia untuk mandiri dalam melakukan penanganan pandemi. Salah satunya melalui penelitian dan pengembangan vaksin dalam negeri yang merupakan karya anak bangsa.
“Hari ini kami menyampaikan kabar gembira. Sebuah kemajuan kita bersama bahwa BPOM telah memberikan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) perdana untuk vaksin karya anak bangsa yaitu Vaksin Merah Putih,” ujar Kepala BPOM Penny K. Lukito dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (7/2).
Awak Media Dapatkan Vaksinasi Booster di Semarang
Vaksin Merah Putih ini merupakan hasil pengembangan oleh peneliti dari Universitas Airlangga (UNAIR) yang bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia. Vaksin dengan platform inactivated virus ini dikembangkan menggunakan virus SARS-CoV-2 yang berasal dari pasien Covid-19 di Surabaya.
Untuk melangkah ke fase uji klinik, menggunakan data hasil studi nonklinik berupa keamanan dan imunogenisitas pada hewan uji. BPOM telah mengevaluasi data keamanan dan imunogenisitas vaksin ini pada hewan uji mencit dan macaca fascicularis (monyet ekor panjang).
“Hasil studi menunjukkan bahwa vaksin aman dan dapat ditoleransi, tidak terdapat kematian dan kelainan organ pada hewan uji. Sedangkan untuk imunogenisitas, terdapat respons imun yang menunjukkan terbentuknya antibodi setelah pemberian vaksin ini,” ujar Kepala BPOM.
Berkomitmen Beri Kenyamanan Pelanggan, Kampoeng Kopi Banaran Gelar Vaksin Booster Seluruh Karyawan
Di sisi lain, BPOM juga terus mengawal pemenuhan CPOB fasilitas sarana produksi skala komersial PT Biotis Pharmaceutical Indonesia, terutama dalam penyiapan skala produksi untuk uji klinik fase III. Jika sesuai dengan timeline, prediksi sertifikat CPOB skala komersial dapat terbit pada April 2022.
Dengan memasuki tahap uji klinik ini, Vaksin Merah Putih ini dapat menjadi momentum pendorong bagi penelitian dan pengembangan vaksin dalam negeri lainnya, menuju kemandirian bangsa. Vaksin Merah Putih akan menjadi vaksin pertama yang pengembangan dan produksinya secara mandiri di dalam negeri. (Lingkar Network | Lingkar.co)
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps