DPRD Pati Sidak Stok Minyak Goreng di Pasaran

sidak minyak goreng
Baru diisi, stok minyak goreng di salah satu swalayan terbesar di Pati langsung ludes diserbu pembeli, kemarin (22/2). (Nailin RA/Lingkar.co)

PATI, Lingkar.co – Kondisi minyak goreng langka akhir-akhir ini, baik di mini market maupun di pasar tradisional, membuat sebagian besar masyarakat resah. Pasalnya, minyak goreng termasuk komoditas penting untuk kebutuhan sehari-hari.

Merespons keluhan masyarakat, Anggota Komisi B DPRD Pati, Narso melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar modern dan pasar tradisional. Hasilnya, terdapat fakta bahwa stok minyak goreng di pasaran memang tidak banyak. Sehingga untuk pembelian minyak goreng satu harga ada pembatasan.

“Dari sidak kemarin, kalau di pasar modern berjejaring ada stok, tapi memang tidak banyak. Sehingga pembelian dibatasi, khusus minyak goreng harga Rp14.000. Cuma kalau di pasar tradisional, memang agak sulit barangnya dan harganya juga tidak sesuai dengan harga standar dari pemerintah,” ungkap Narso usai sidak, pekan lalu.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

PPP Minta Pengawasan Satu Harga Minyak Goreng Diperketat

Ia menghimbau warga Pati dalam kondisi ini tidak panic buying dan membeli berlebihan. Apalagi sampai menimbun stok minyak goreng subsidi di rumah.

“Ini kalau masyarakat panik, menimbun di rumah atau membikin stok cadangan yang lebih banyak di rumah. Nah itu kan yang akhirnya, berapa pun pemerintah gelontorkan operasi pasar, tidak juga ada barangnya. Tetap ada kelangkaan,” jelasnya.

Anggota Fraksi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini juga berharap agar Pemkab Pati segera melakukan operasi pasar terkait kelangkaan minyak goreng sesuai dengan HET dari pemerintah.

Png-20230831-120408-0000

Sejak pemerintah pusat menetapkan HET minyak goreng tanggal 1 Februari 2022, dengan rincian: minyak goreng curah Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter, minyak goreng dengan kemasan premium Rp14.000 per liter.

“Insya Allah pemerintah bisa mengatasi hal ini. Apa lagi kita ini kan penghasil Crude Palm Oil (CPO) terbesar di dunia,” pungkasnya. (Lingkar Network l Falaasifah -Lingkar.co) 

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *