SEMARANG, Lingkar.co – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Jawa Tengah, melakukan penanaman bibit pohon zaitun di pelataran Pastoran Johanes Maria Unika Soegijapranata, Senin (4/10/2021).
Penanaman bibit pohon zaitun itu, dalam rangka memperingati HUT Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) dan Dies Natalis ke-39 Unika Soegijapranata.
Dalam kesempatan tersebut, penanaman delapan bibit pohon zaitun dengan maksud memperingati penutupan momen penciptaan.
“Dalam rangka memperingati HUT Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) dan Dies Natalis ke-39 Unika Soegijapranata yang perayaannya beberapa waktu lalu. Prof G Winarno yang dulu ikut merintis FTP menghadiahi 30 bibit pohon zaitun. Saya mendapat bagian 10 bibit,” jelas Pastor Kepala Campus Ministry Unika Soegijapranata, Romo Aloysius Budi Purnomo Pr, Rabu (6/10/2021).
Dari sepuluh bibit tersebut, ia menanam delapan bibit bersama dengan para pemuka dari lintas agama yang tergabung dalam FKUB.
Selain itu, dalam tingkat global, lanjutnya, terdapat gerakan momentum session of creation (momen penciptaan).
Peringatan itu sebagai gerakan tahunan, mulai 1 September serta berakhir 4 Oktober. Pelaksanaan peringatan sejak 1995.
“Saya manfaatkan momen tersebut untuk menanam dalam semangat persaudaraan dengan makna, jika kita ingin menabur kebaikan, kerukunan dan persaudaraan, kita boleh percaya panenannya juga kebaikan, kerukunan dan persaudaraan hidup bersama,” lanjutnya.
Baca Juga:
HUT TNI, Taj Yasin Kenang Jasa Kiai Zubair Bersama TNI
Ia menjelaskan, pohon zaitun adalah pohon yang istimewa. Dalam ajaran Kristianitas, menjadi pohon kehidupan karena umurnya yang panjang sampai ribuan tahun.
“Sangat tepat dan ternyata pohon zaitun tidak hanya dimaknai dalam konteks satu agama saja tapi bisa membawa berkah dalam rangka membawa kerukunan, kehidupan dan kebaikan bagi semua agama,” terang Romo Budi.
BUKTI KERUKUNAN BERAGAMA
Sementara itu, Ketua FKUB Jawa Tengah, Taslim Syahlan, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan suatu gerakan bukti kerukunan beragama pada daerah ini.
“Kegiatan di pastoran Unika ini memang luar biasa, yaitu menanam pohon zaitun, yang prosesnya dilakukan oleh para pemuka lintas agama,” ucap KH Taslim.
Menurutnya, kegiatan ini sebagai pertanda umat beragama saling meneguhkan cinta terhadap bumi pertiwi.
Selain itu, dapat mengambil hikmah bersama pohon yang berusia ribuan tahun tersebut.
“Dari pohon zaitun itu secara filosofis, kita bisa belajar bahwa dibawah pohon ini kita bisa berteduh, maka diharapkan pada masa mendatang suasana kerukunan beragama di Indonesia bisa meneduhkan dan menyejukkan,” tandas Taslim.
Penulis: Rezanda Akbar D
Editor : M. Rain Daling
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps