Ketua FKUB Jawa Tengah; Pilgub Bukan Sekedar Memilih Pemimpin, Tapi Menjalankan Ajaran Agama

Lingkar.co – Ketua FKUB Jawa Tengah, Prof. Dr. Imam Yahya, M.Ag mengatakan, Islam mengajarkan tentang kewajiban memilih seseorang untuk menjadi pemimpin suatu kaum atau umat. Dengan demikian, Pilgub bukan sekedar memilih pemimpin, lebih dari itu juga mengamalkan ajaran agama.

“Tanggal 27 November itu bukan sekedar memilih, tapi melaksanakan ajaran agama,” pesannya.

Ia mengatakan itu saat memberikan sambutan Sosialisasi Pendidikan Pemilih Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah di hotel Kotta, kawasan Kota Lama Semarang, kamis (7/11/2024) pagi.

“Setiap agama ada etika politik. Ada legitimasi moral bahwa memilih pemimpin itu adalah sebuah kewajiban,” tuturnya.

Oleh karena itu, Prof. Imam mengajak para pemuka agama untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi. Sebab, kata dia, jika pemimpin baik maka masyarakat juga akan baik.

Kendati demikian, ia juga mengingatkan agar menghindari agama untuk kepentingan politik

Sementara, Dosen FISIP Unwahas, Dr. Andi Purwono, SIP mengatakan, secara teroris politik, pemilihan umum juga menjadi hak warga negara. Karena itu disebut hak pilih.

Ia juga mengingatkan bahwa setiap suara pemilih sangat berharga, namun demikian jangan sampai mengkapitalisasi untuk kepentingan sesaat. “Suara kita sangat berharga, tapi jangan diberi harga,” ucapnya.

Ia berharap pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang dilaksanakan secara serentak berjalan dengan baik. “Mari kita sukseskan Pilbup, Pilwalkot dan Pilgub di Jawa Tengah ini dengan menggunakan hak pilih kita,” ajaknya.

Hadir dalam kesempatan, Ketua KPU Jawa Tengah, Handi Tri Utomo, para pengurus dan delegasi organisasi kemasyarakatan keagamaan tingkat Jawa Tengah. (*)

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat