Inflasi Jateng 0,43 Persen, Kudus yang Tertinggi

Ilustrasi grafik inflasi (Istimewa/Lingkar.co)

SEMARANG, Lingkar.co – Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengalami inflasi sebesar 0,43 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 107,76. Hal tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Provinsi Jateng, Arjuliwondo mengungkapkan, inflasi itu terjadi pada Januari 2022. Dari enam kota IHK di Jawa Tengah, semua kota mengalami inflasi.

Ia mengatakan, Kota Kudus menjadi wilayah yang mengalami inflasi tertinggi yakni 0,77 persen dengan IHK 107,14. Kemudian di urutan kedua yakni Kota Purwokerto sebesar 0,67 persen dengan IHK sebesar 107,87.

Inflasi Jateng Juli 2021, BPS: Karena Naiknya Harga Cabai, Tomat dan Rokok

Selanjutnya Kota Cilacap mengalami inflasi 0,66 persen dengan IHK sebesar 106,91. Disusul Kota Surakarta sebesar 0,41 persen dengan IHK sebesar 107,75.

“Inflasi terendah terjadi di Kota Semarang sebesar 0,31 persen dengan IHK sebesar 107,82,” ujarnya pada Rabu (2/2).

Kenaikan Harga

Lebih lanjut, ia menjelaskan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga sejumlah kelompok kebutuhan sehari-hari. Di antaranya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,97 persen.

Png-20230831-120408-0000

Kenaikan juga terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,94 persen. Kemudian kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,60 persen. Selanjutnya kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,30 persen. Disusul kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,25 persen.

“Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,23 persen; kesehatan sebesar 0,19 persen; penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,09 persen,” paparnya.

Kemudian kelompok transportasi sebesar 0,06 persen. Serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan menyumbang inflasi Jateng sebesar 0,01 persen.

Buruh Jateng Desak Ganjar Naikan UMP Sebesar 17 Persen

“Kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan indeks (relatif stabil, Red),” imbuhnya.

Adapun penyebab utama inflasi di Jawa Tengah Januari 2022 adalah kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok. Seperti kenaikan harga daging ayam ras, beras, bahan bakar rumah tangga, sabun detergen bubuk/cair, dan minyak goreng.

Sementara penahan utama inflasi Jateng adalah penurunan harga beberapa kebutuhan pokok. Seperti cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras, air kemasan, dan biaya administrasi transfer uang.

“Tingkat inflasi tahun kalender Januari 2022 sebesar 0,43 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2022 terhadap Januari 2021) sebesar 1,91 persen,” tandasnya. (Lingkar Network | Dinda Rahmasari – Lingkar.co)

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *