Berita  

Kasus HIV/AIDS Naik, Ketua DPRD Demak: Perlu Perhatian Khusus

Ketua DPRD Demak, Sri Fahrudin Bisri Slamet. (Tomi Budianto/Lingkar.co)
Ketua DPRD Demak, Sri Fahrudin Bisri Slamet. (Tomi Budianto/Lingkar.co)

DEMAK, Lingkar.co – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Demak mengungkapkan jumlah secara kumulatif kasus penderita HIV/AIDS di Kabupaten Demak mengalami kenaikan. Dari tahun 2003 hingga Juli 2022, ada sebanyak 700 kasus HIV/AIDS. Sedangkan pada Januari 2022 hingga Juli 2022, ada penambahan kasus baru yakni sebanyak 55 kasus.

“DKK Demak menyampaikan dalam menangani kasus HIV/AIDS harus lebih masif. Adapun penularan penyakit HIV biasanya dari melakukan hubungan seks bebas dan transfusi darah. Selain itu, sekarang terjadi penyimpangan baru, laki-laki melakukan seks bebas dengan laki-laki, ini banyak dari kalangan anak-anak muda. Hal ini yang menyebabkan risiko tinggi menderita HIV/AIDS,” ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DKK Demak, Heri Winarno.

Adapun upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak untuk menangani penyakit HIV/AIDS dengan membentuk tim edukator dan relawan yang bekerja sama dengan semua fasilitas kesehatan.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Demak, Sri Fahrudin Bisri Slamet menyampaikan bahwa untuk menangani penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Demak perlu mendapatkan perhatian serius.

“Pastinya ini perlu mendapatkan perhatian khusus dari semua pihak. Oleh karena itu, hal-hal seperti ini harus didata dengan baik dan dicarikan solusi yang terbaik,” terang Sri Fahrudin Bisri Slamet.

Sri Fahrudin Bisri Slamet menambahkan, bagi penderita HIV/AIDS tidak perlu dijauhi karena yang harus dijauhi adalah penyakitnya.

Png-20230831-120408-0000

Selain itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menjauhi penderita HIV/AIDS karena HIV/AIDS tidak menular melalui gigitan nyamuk, bersalaman dan menggunakan peralatan atau benda yang sama.

“Para penderita HIV/AIDS ini jangan dijauhi. Mereka perlu mendapat perhatian secara khusus dan harus dirangkul. Kemudian, perlu untuk melakukan sosialisasi penanggulangan HIV/AIDS agar tidak menyebar dan menular yang lain. Inilah yang menjadi fokus kita bersama,” pungkasnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Koran Lingkar)

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *