Kondisi Kepala Tak Fatal, Ada Luka Memar di Dada Ridwan

ANALISA: Tiga dokter forensik dari RS Dr. Moewardi Surakarta mendatangi TPU Dusun Brongkol, Desa Kwangsan Kecamatan Jumapolo, Kamis (27/5/2021) untuk melakukan otopsi terhadap jenazah Ridwan.(PUJOKO/LINGKAR)
ANALISA: Tiga dokter forensik dari RS Dr. Moewardi Surakarta mendatangi TPU Dusun Brongkol, Desa Kwangsan Kecamatan Jumapolo, Kamis (27/5/2021) untuk melakukan otopsi terhadap jenazah Ridwan.(PUJOKO/LINGKAR)

Korban Dugaan Penganiayaan Rekan Seperguruan Silat di Karanganyar

KARANGANYAR, JAWA TENGAH, Lingkar.co – Tim forensik RSUD Dr Moewardi (RSDM) Surakarta membedah jenazah Ridwan (19), usai tubuh pemuda yang meninggal dunia diduga korban penganiayaan itu diangkat dari liang lahat. tim forensik mengambil organ dalam Ridwan dalam proses otopsi di TPU Dusun Brongkol, Desa Kwangsan Kecamatan Jumapolo, Kamis (27/5/2021).

Kasatreskrim Polres Karanganyar AKP Kresnawan Hussein menyampaikan informasi dari tim forensik RSDM Sukoharjo mengenai hasil sementara otopsi.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

“Kondisi kepala tidak ada yang fatal. Tapi ada luka memar di dada. Karena dirasa butuh pemeriksaan lab, maka beberapa organ dilabkan tim dokter,” ungkap AKP Kresnawan Hussein mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Muchammad Syafi Maulla.

Baca Juga:
Penganiayaan Berujung Kematian di Karanganyar, Polres Bongkar Makam Korban

AKP Kresnawan menyebut organ dalam tersebut adalah jantung. Kondisinya masih utuh. Tim forensik tidak mendapati luka lain yang menyebabkan fatal misalnya patah tulang dan sebagainya. Otopsi mulai pukul 11.00 WIB dan selesai pukul 13.00 WIB.

Kepala Instalasi Forensik  RSDM, dr. Wahyu Dwi Jatmiko memimpin proses otopsi. Dengan dukungan dua dokter forensik lainnya yaitu dr. Adji Suwandiono dan dr. Noviyanto Nugroho serta sejumlah dokter muda (co ass) forensik.

Png-20230831-120408-0000

AKP Kresnawan mengatakan, penyidik sudah mendapat izin keluarga Ridwan perihal pembongkaran dan otopsi. “Keluarga meyakini kematian Ridwan karena dianiaya tersangka. Keluarga juga sudah mengizinkan otopsi,” kata Kasatreskrim.

Baca Juga:
Pemuda Diduga Meninggal Karena Laka Tunggal, Ternyata Korban Pembunuhan

AKP Kresnawan belum mengetahui kapan hasil otopsi keluar mengingat hal itu tergantung tim forensik.

“Forensik paling tahu seperti bagaimana prosesnya. Mau dilab mana dan kapan selesai. Termasuk apakah jantung itu akan dikembalikan ke makam,” kata Kasatreskrim.

Area pembongkaran jenazah dipasang garis polisi supaya steril dari pihak tak berkepentingan. Polsek Jumapolo dan perangkat desa setempat mengamankan lokasi tersebut. Rohaniawan juga didatangkan untuk memandu prosesi pembongkaran maupun penguburannya kembali.(jok/lut)

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *