Kram dan Kelelahan, Pendaki Gunung Lawu Asal Demak Dievakuasi Tim SAR

PENDAKIAN: Salah satu jalur pendakian menuju puncak Hargo Dumilah, Gunung Lawu. (ISTIMEWA/LINGKAR.CO)
PENDAKIAN: Salah satu jalur pendakian menuju puncak Hargo Dumilah, Gunung Lawu. (ISTIMEWA/LINGKAR.CO)

KARANGANYAR, Lingkar.co – Seorang pendaki gunung lawu asal Kabupaten Demak terpaksa dievakuasi tim SAR gabungan setelah mengalami kelelahan dan akhirnya kram saat turun dari pendakian di Gunung Lawu melalui jalur Tambak.

Kejadian tersebut terjadi pada Minggu (11/4) sore. Awalnya Sefa mendaki gunung Lawu bersama seorang teman melalui jalur pendakian Tambak yang berada di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Sabtu (10/4).

Komandan Markas SAR Karanganyar, Arief Sukro Yunianto menjelaskan sudah dua hari Sefa dan temannya tersebut melakukan pendakian.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

Baca juga:
Padat Karya Tunai KOTAKU, Percepat Pemulihan Ekonomi di Kota Solo

Pada saat turun sampai pos 3, Sefa pendaki gunung lawu tersebut mulai kelelahan dan merasa kram. Sehingga tidak kuat untuk meneruskan turun. Kemudian pendaki lain membuat laporan ke base camp Markas SAR, untuk meminta bantuan.

“Saat pendakian hari Sabtu, korban sudah mengalami kram namun tetap memaksakan melakukan pendakian,’’ kata Arief.

Proses Evakuasi Libatkan 25 Relawan Anggota SAR

Arief menyampaikan, proses evakuasi berhasil mereka lakukan pada Minggu malam, yang melibatkan 25 relawan dan anggota SAR.

Png-20230831-120408-0000

Baca juga:
Organda Kudus Minta Pemerintah Cabut Kebijakan Larangan Mudik

Awalnya relawan Gentapala terlebih dahulu menuju lokasi pendaki guna pengkondisian pendaki tersebut, memastikan agar dalam keadaan aman.

Proses evakuasi dari Pos 3 ke Pos 2 dengan mengajak jalan korban namun akhirnya tidak mampu.

Akhirnya tim SAR menggendong korban sampai di pos 1, dan membawa korban menuju ke basecamp menggunakan sepeda motor.

Baca juga:
3 Fakta Menarik Wisata Batu Putih Klaten Yang Wajib Dikunjungi

‘’Dari basecamp hingga Pos 1 jalur pendakian Tambak memang bisa kami lalui menggunakan sepeda motor karena jalur tersebut biasa warga gunakan untuk mencari pakan ternak,’’ kata Arief.

Menurut Arief, pendakian ke Gunung Lawu melalui jalur Tambak terbilang lebih lama daripada jalur pendakian lainnya di Karanganyar.

“Estimasi bisa sampai 7-8  jam. Kalau jalur lain bisa 5-6 jam,’’ pungkas Arief. (jok/luh)

Baca juga:
Program OPOP Perkuat Ekonomi Pesantren

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *