Lebih Dari 500 Jiwa Jadi Korban Unjuk Rasa di Myanmar

UNJUK RASA: Warga sipil Myanmar unjuk rasa melawan kudeta Militer Myanmar. (ANTARA/LINGKAR.CO)
UNJUK RASA: Warga sipil Myanmar unjuk rasa melawan kudeta Militer Myanmar. (ANTARA/LINGKAR.CO)

Layangkan Surat Terbuka Kepada Militer Myanmar

Tiga kelompok dalam unjuk rasa tersebut melayangkan surat terbuka pada Selasa (30/3) untuk meminta militer berhenti membunuh pengunjuk rasa, dan menyelesaikan masalah politik.

Mereka tiga kelompok tersebut terdiri dari Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar, Tentara Arakan, dan Tentara Pembebasan Nasional Taang.

Dalam surat tersebut tertulis pula, jika militer tidak menanggapi seruan itu, maka mereka akan bekerja sama dengan semua bangsa yang bergabung dengan revolusi Myanmar dalam hal pertahanan diri.

Baca juga:
RI Pulangkan Jamaah Tabligh Indonesia dari India

Meskipun banyak kelompok telah setuju untuk gencatan senjata, pertempuran telah berkobar dalam beberapa hari terakhir antara tentara dan pasukan di timur dan utara.

Para militer Myanmar selama beberapa dekade membenarkan dengan mengatakan bahwa militer adalah satu-satunya institusi yang mampu menjaga persatuan nasional.

Dalam hal ini militer mencoba merebut kekuasaan, dengan menuduh bahwa pemilu November tahun lalu, yang dimenangkan oleh Nobel Aung San Suu Kyi mereka anggap curang. (ara/luh)

Baca juga:
Vidya Rafika Sabet Perunggu di Kejuaraan Dunia ISSF