Muncul Klaster Covid-19 dalam PTM, Satgas Minta Sekolah Berhati-hati

ILUSTARSI- Kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM). FOTO: Ist/Lingkar.co
ILUSTARSI- Kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM). FOTO: Ist/Lingkar.co

JAKARTA, Lingkar.co – Munculnya klaster Covid-19 pada pembelajaran tatap muka (PTM) menjadi sorotan berbagai pihak. Kali ini dari Satgas Penanganan Covid-19.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, mengingatkan satuan pendidikan dalam penyelenggaraan PTM harus hati-hati.

Pada prinsipnya, kata dia, mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik dari penularan Covid-19 adalah keharusan.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

Prof. Wiku, juga mengingatkan, temuan berbagai kasus positif Covid-19 pada peserta didik pada berbagai daerah, harus jadi pelajaran penting bagi daerah lain.

Baca Juga :

Muncul Klaster Covid-19 Sekolah, Legislator Jateng: Tidak boleh Ada PTM

Sehingga kata dia, kasus serupa tidak terulang, dan PTM dapat berlangsung dengan aman, dan penularan Covid-19 dapat tercegah.

Prof Wiku menegaskan, bahwa jika ada kasus positif Covid-19, maka segera tutup sekolah, dan lakukan disinfeksi, pelacakan dan testing kontak erat.

Png-20230831-120408-0000

“Jika ada kasus positif, maka segera lakukan penutupan sekolah untuk segera dilakukan disinfeksi, pelacakan dan testing kontak erat,” tegasnya, dalam jumpa pers virtual melalui kanal YouTube Setpres, Kamis (23/9/2021).

SEKOLAH HARUS EVALUASI

Selain itu, Prof. Wiku dengan tegas mengatakan, sekolah harus melakukan evaluasi penerapan pembatasan.

Khususnya, terkait penerapan protokol kesehatan seperti skrining kesehatan, pengaturan kapasitas.

Kemudian, jarak antar siswa di sekolah sehingga tidak terjadi kenaikan kasus yang signifikan.

“Sekecil apapun angka kasus yang ada jika tidak ditindaklanjuti dengan baik dengan tracing maupun treatment yang tepat maka akan memperluas penularan,” tegasnya.

Tak hanya itu, kata Prof. Wiku, harus perhatikan juga peluang penularan di rumah, perjalanan maupun saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

“Dan pastikan siswa dan tenaga pengajar secara disiplin mematuhi protokol kesehatan saat mengikuti kegiatan belajar mengajar,” ucapnya.

SURVEI KEMENDIKBUDRISTEK

Berdasarkan survei data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) per 23 September, dari 47.033 sekolah, hanya 2,77 persen sekolah yang menimbulkan kluster kasus selama pelaksanaan (PTM).

Saat ini terdapat dashboard perkembangan kasus lingkungan sekolah per wilayah dengan mengakses laman sekolah.data.kemdikbud.go.id/kesiapanbelajar.

Dengan fitur tersebut, Pemerintah Daerah dan masyarakat dapat ikut memonitor angka kasus, klaster dan kejadian secara aktual.

Menurut Prof. Wiku, melihat kasus nasional yang cenderung terkendali saat ini patut diapresiasi seluruh elemen yang mendukung kegiatan PTM.

“Baik pemerintah daerah setempat, tenaga pengajar, orang tua murid serta peserta didik yang telah bekerjasama sebaik mungkin menjalankan pedoman pelaksanaan PTM,” pungkasnya.***

Penulis : M. Rain Daling

Editor : M. Rain Daling

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *