SEMARANG, Lingkar.co – Kepala UPT Humas Universitas Negeri Semarang (UNNES) Muhammad Burhanuddin mengatakan bahwa proses pemilihan Rektor melalui banyak tahapan dan akan segera digelar. Pernyataan tersebut menjawab pertanyaan dari Lingkar.co mengingat masa jabatan Rektor UNNES Fathur Rokhman akan segera berakhir.
“Sudah dalam jadwal (pemilihan rektor UNNES, red) yang pasti kita mengikuti tahapan-tahapan yang wajib kita lalui. Mulai dari sosialisasi, penjaringan, fit and proper test sampai nanti ke pemilihannya,” kata Burhan kepada Lingkar.co di kawasan Senayan, Jakarta Kamis (13/1/2022).
Baca Juga:
Peduli Pendidikan, Berikan Beasiswa Kepada Pelajar SMP dan SMA
Burhan mengatakan bahwa metode pemilihan rektor tak sama dengan pemilihan-pemilihan yang lain. Karena Kementrian dan Senat yang boleh memberikan suara.
“Suara pemilihan berasal dari Senat dan kementrian. Sampean, saya, mahasiswa yo ngga bisa ikut milih,” terang Burhan.
Untuk jumlahnya, lanjut Burhan, porsi suara senat lebih besar daripada suara dari kementrian. Senat memiliki porsi 65% suara sedangkan kementrian hanya memiliki 35% suara.
“Nanti kalau sudah waktunya untuk sosialisasi kami kabari. Sementara kami sesuai dengan tahapan-tahapannya dulu,” pungkas burhan.
Mahasiswa: Kami butuh Sosok Rektor Baru
Sementara itu salah seorang mahasiswa UNNES yang enggan kami sebut namanya mengatakan bahwa kampusnya membutuhkan sosok rektor baru.
“Kami butuh perubahan lah. Rektor yang sekarang kan sudah terlalu lama menjabat dan begitu-begitu saja. Tidak ada gebrakan yang signifikan kecuali mengganti bola dunia menjadi garuda,” katanya.
Baca Juga:
DEM Semarang Munculkan “Three Mas Hendi” untuk Inspirasi Generasi Muda
Menurut sumber kami tersebut mengatakan, rektor saat ini lebih banyak berita miringnya ketimbang berita positif.
“Banyak berita miring mas itu, pas maba dulu ada soal penabrakan yang sampe masuk lambe turah. Belum lagi yang soal sama UGM itu saya agak lupa kasusnya,” jelasnya.
UNNES itu, lanjut dia, membutuhkan sosok pemimpin baru, melek teknologi, dekat dengan mahasiswa dan milenialis.
“Harapan saya sosok rektor baru kedepan itu ya yang bisa dekat dengan mahasiswa. Minimalnya aspirasi kami dapat terdengar. Milenialis dan ngerti teknologi lah, jadi nantinya kalau kita masih harus kuliah hybrid seperti sekarang nggak menyusahkan. Justru malah memberikan kebijakan yang pro kepada mahasiswa,” pungkasnya.
Penulis: Muhammad Nurseha
Editor: Muhammad Nurseha
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps