KARANGANYAR, Lingkar.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar tengah menggodok, rencana pemberian subsidi pembayaran tes PCR, yang dilakukan mandiri oleh masyarakat. Rencana tersebut dinilai lebih efisien jika dibanding dengan membeli mesin PCR sendiri.
Bupati Karanganyar Juliyatmono menyampaikan, pihaknya segera mematangkan rencana bekerjasama dengan pihak swasta, yang memiliki mesin PCR, agar bisa dimanfaatkan masyarakat untuk swab PCR mandiri. Hal itu dilakukan guna meringankan biaya tes swab PCR yang sangat mahal.
‘’Kalau test swab rata-rata Rp 900.000 sampai Rp 1 juta. Kalau yang dibiayai pemerintah, juga segitu. Tapi swasta atau masyarakat yang pingin swab mandiri ini saya subsidi barang Rp 100 ribu atau berapa, supaya ringan. Sekarang banyak (swab) mandiri ke RS AURI karena cepat diketahui hasilnya. Di Kopassus lewat swab drive thru, beberapa jam sudah diketahui hasilnya,” terangnya, Kamis (21/1).
Juliyatmono menyebut, penerapan pemberian subsidi bagi masyarakat, yang ingin swab mandiri akan dilakukan secepatnya. Tujuannya agar masyarakat yang akan ikut tes usap cepat ditangani tanpa menunggu lama.
“ Biasanya sampai dua minggu baru diketahui hasilnya,’’ ungkapnya.
Bupati Karanganyar tersebut mengatakan, model PCR dengan kerjasama operasional (KSO) tersebut lebih efektif, daripada harus membeli mesin PCR sendiri. Alasannya, apabila nanti pandemi Covid-19 berakhir, mesin PCR tidak akan menganggur karena tidak terpakai.
“Tidak perlu beli PCR karena efektifitas. Kalau harus menunggu hasil swab terlalu lama, bisa saja menular ke orang lain, atau saat berada di rumah sakit, tidak diketahui positif atau tidak. Saat positif dia sudah kontak dengan banyak orang,’’ katanya. (jok/dha/aji)
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps